Senin, 31 Maret 2008

Khayalan J.K. Rowling

Siapa yang tidak tahu film yang berisi tentang petualangan Harry Porter? Walaupun tidak pernah melihat filmnya atau membaca bukunya, setidaknya kebanyakan orang pernah mendengar Harry Porter. Cerita petualangan Haryy Porter sudah menembus ke seri yang ke tujuh dengan judul Harry Potter and the Deathly Hallows. Buku seri ke tujuh ini diterbitkan mulai tanggal 21 Juli 2007.

Apa hubungan J.K. Rowling dengan Cerita Harry Porter? J.K. Rowling (J.K.R)-lah yang menulis tentang cerita Harry Porter ini. Bagaimana si J.K.R bisa membuat cerita dalam bentuk buku dan akhirnya di filmkan ini? J.K.R memang punya kebiasan menulis bahkan dalam satu hari bisa menghabiskan waktu hingga 11 jam untuk menulis walaupun di lain hari dia hanya menggunakan tiga jam saja. J.K.R punya kebiasan menulis yang sangat konsisten.


Bagimana dia bisa menemukan nama-nama daerah atau tempat atau nama pemeran dalam ceritanya yang aneh-aneh ditelinga orang awam? Hal tersebut berasal dari khayalannya dan muncul begitu saja. Atau karena dia melakukan perjalanan atau dari hasil membaca buku yang menarik dan menemukan nama-nama yang aneh tersebut. Dia menyukai nama-nama yang unik. Nama-nama tempat ataupun pemain-pemain yang diceritakan dalam buku maupun filmnya bisa diambil dari berbagai sumber ataupun tempat yang berbeda-beda.

Khayalan Yang Mendatangkan Uang

Barangkali kata-kata tersebut sangat tepat untuk pekerjaan yang digeluti si J.K.R ini. Dengan mempunyai imajinasi yang tinggi dan mampu menuangkan dalam bentuk tulisan bisa mendatangkan Uang yang sangat banyak. Bahkan tulisannya dalam bentuk buku bisa terjual jutaan buku. J.K.R nya tinggal mendapatkan uang royalti dari bukunya itu.

Yang terbayang di saya bagaimana orang bisa merasa senang dan bisa menikmati hasil cerita bukunya tersebut? Apakah pada awalnya tulisan dari khayalannya langsung diterima masyarakat luas? Apakah tulisan menuturkan cerita yang runut? Apakah tulisan yang penuh khayalan itu dulu pernah di cibir orang ? Dainggap tulisan yang mengada-ada atau dianggap tulisan yang tidak bermutu? Saya sendiri berusaha membayangkan jika saya mampu membuat khayalan dalam bentuk tulisan dan diterima masyarakat? Wuih itu pasti sesuatu yang sangat membanggakan. Dan bagimana kira-kira khayalan apik ini bisa diterima orang lain? Dan mendatangkan pendapatan yang sangat banyak? Itu pasti menjadi keinginan semua orang dan tidak hanya saya saja kali.

Saya lagi berusaha berkhayal bebas, mumpung berkhayal belum di suruh membayar. Saiap saja boleh membuat khayalan, membuat impian karena dari situ harapannya bisa timbul niatan dan keinginan untuk mewujudkannya.

‘’Tapi bukankah apa yang saya peroleh juga dari khayalan yang pernah saya buat
sebelumnya. Apa yang saya peroleh adalah segala sesuatu yang pernah terlintas di
pikiran saya. Hal ini saya yakini banget.

Bagaimana J.K.R menulis?

J.K.R menulis sesuatu berdasarkan apa yang ingin dia tulis. Dia akan menulis apa saja yang ada dikepalanya dan menuliskannya. Begitulah cara J.K.R menulis seperti yang dia ungkapkan dalam sesi wawancara dengan wartawan media cetak.

Metode atau cara menulis yang paling manjur memang menulis apa saja. Apa saja yang terlintas dalam otak harus segera ditangkap dan ditulis. Begitu kepala kita meleng dikit saja apa yang akan tertulis bisa jadi raib. Dengan metode menulis cepat bisa jadi akan membuat tulisan mengalir dan menuangkan semua yang ada di pikiran tanpa akan merasa kehilangan gagasan.

Saya sering merasa jika ingin menulis apa yang ada dalam pikiran seolah-olah ide yang ada dikepala tersebut tidak saling nyambung. Tetapi begitu hal tersebut sudah tertuang dalam kertas ataupun dalam ketikan di komputer tulisan akan terlihat sambung-menyambung. Dari sini bisa dilakukan koreksi untuk membetulkan tulisan-tulisan yang kurang tepat. Setidaknya setelah menangkap ide apa saja yang ada di kepala dan menangkap gagasan aslinya maka langkah berikutnya tinggal nambah atau mengurangi yang tidak pas.

Apa Keuntungan Menulis?

Tulisan sekelas J.K.R dapat membuat hidupnya berkelimpahan. Karena dengan menulis, dia sudah bisa mendapatkan kekayaan yang luar biasa. Bagaimana dengan penulis pemula apakah bisa seperti itu? Tentunya jawabnya bisa. Tergantung niatan dan segala sesuatu yang dilakukan akan dijalankan secara konsisten dan berkisinambungan atau tidak. Kendala yang sering dihadapi justru jika timbul masalah-masalah kecil diperjalannya sering menjadi patah arang dulu. Dan, tidak bersemangat untuk melanjutkan lagi.

Terus dan terus membuat tulisan dan mengembangkan bobot materi tulisan akan membuat tulisan semakin menarik.
Terus dan terus untuk membuat tulisan akan menciptakan ciri khas dari si penulis terhadap apa yang di tulis.

Kebanyakan orang memang selalu kuatir untuk membuat tulisan termasuk saya. Hal tersebut terjadi karena merasa takut tulisannya di cap jelek, tidak bermutu, kampunganlah, tidak berbobotlah, tulisannya seperti anak kecillah. Pikiran demikian sering menghantui setiap penulis pemula. Pada akhirnya para penulis pemula enggan untuk mengeluarkan ide-idenya. Padahal ide-ide orisinil yang keluar dari berbagai jenis kepala bisa memperkaya kasanah di dunia tulis menulis.

Tulisan diatas memang saya tujukan untuk diri saya sendiri. Belajar dari apa yang dilakukan oleh J.K. Rowling semoga meng-inspirasi saya untuk selalu membuat tulisan-tulisan. Saya sendiri bertambah yakin kalau dalam satu bulan di bulan Maret 2008 ini saya sudah membuat hampir 15 tulisan di blog ini. Dan saya menghargai atas tulisan saya sendiri dari awal bulan Maret sampai dengan akhir Maret semakin lebih baik. Bulan berikutnya akan saya buat tulisan-tulisan lagi yang lebih baik dari sekarang.Ijinkan ide, khayalan, mimpi dan cuplikan-cuplikan yang saya peroleh dari sana-sini membuat rangkaian kalimat yang bermakna.

Selengkapnya!

Minggu, 30 Maret 2008

366 Esai

366 Esai ini sebenarnya merupakan judul sebuah buku dengan judul lengkapnya adalah “366 ESAI untuk MEMOTIVASI DIRI”. Buku ini cukup lama saya punyai semenjak saya masih kuliah. Kurang lebih buku ini saya miliki sejak tahun 1994.

Bagaimana saya mendapatkan buku ini? Ceritanya dulu semasa saya masih kuliah di Surabaya pada semester terakhir saya ikut terlibat pada projects kampus yang diselenggarakan oleh para dosen. Project yang ditangani tentang pengembangan aplikasi sistem informasi di Kantor Walikota Madya Surabaya. Nah pada kesempatan liburan hari raya Idhul Fitri saya tidak pulang. Pada kesempatan itu salah satu dosen dalam project itu tanya ke saya “nDra kamu pulang tidak liburan ini?” saya jawab tidak, “memang kenapa pak?” Tanya balik saya. Ternyata dosen saya mau minta tolong untuk menjaga rumahnya di perumahan dosen.


Singkat cerita, saya menjaga rumah pak Dosen saya tersebut. Oh ya nama pak Dosen saya itu Pak Bandung. Beliau adalah salah satu pimpinan proyek yang saya ikuti. Saat menjaga dirumah beliau saya melihat sebuah buku dengan judul 366 Esai yang tergeletak di atas meja dekat tempat melihat TV. Bukunya sebenarnya tidak begitu menarik buat saya tetapi dari pada bengong saya buka-buka buku itu, wow ternyata saya ketagihan untuk membaca buku itu sampai habis. Acara menjaga rumah ini ternyata menjadi menarik karena saya menjadi berkeinginan supaya bisa membaca buku tersebut sampai habis.

Setelah acara menjaga rumah selesai, beberapa bulan berikutnya saya koq merasa kangen untuk bisa membaca buku tersebut lagi. Akhirnya saya pergi ke toko buku Gramedia untuk membeli buku tersebut.

Buku ini sampai sekarang masih tetap menjadi favorit saya untuk tetap saya baca. Apalagi pada saat saya sedang menemui kebosanan atau sesuatu yang membuat saya lesu maka buku ini yang akan saya baca pertama. Sudah bertahun-tahun buku ini ada di dekat saya. Itu terjadi mulai buku tersebut saya beli sampai pada saat saya sedang mencari kerja, saat saya sedang mencari pendamping hidup dan hingga sampai saat ini saya mengarungi hidup.

Saya sendiri meresa aneh, kenapa buku tersebut bisa terasa seperti menjadi teman dan bisa sebagai penunjuk jalan jika saya sedang ’sumpek’. Saya salut dengan penulis buku ini dan siapa pun yang ikut berkontribusi menciptakan buku ini. Dan saya juga menyampaikan terima kasih saya ke pak Bandung karena dengan menjaga rumahnya saya dapat hikmah dapat membaca buku yang barangkali juga menginspirasi beliau. Buku ini dikarang oleh SIDNEY NEWTON BREMER, Ph.D.

Di buku ini terpapar 366 Esai. Setiap esai dijelaskan dalam setiap tanggal dalam suatu bulan. Misal bulan Januari terdiri dari 31 hari maka dalam buku ini akan memaparkan 31 macam esai. Dan hal ini berlaku untuk setiap bulan lainnya hingga mencapai 366 hari atau 366 esai.

Sebagai contoh isi dari buku ini pada materi bulan JANUARI berisi esai-esai sebagai berikut :

Tanggal satu ................. Kenalilah dirimu
Tanggal dua .................. Sekarang hidup hari ini
Tanggal tiga .................. Sukses
Tanggal empat ............ Keyakinan
Tanggal lima ............... Kepercayaan diri
Tanggal enam .............. Sikap
Tanggal tujuh .............. Sasaran
Tanggal delapan .......... Maksud
Tanggal sembilan ........ Akal sehat penalaran
Tanggal sepuluh .......... Tujuan
Dan seterusnya

Buku buat saya memang sangat bermanfaat, terutama dengan buku-buku yang dapat menunjukan dan menggambarkan suatu hal yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca berbagai buku,saya dapat memperkaya berbagai hal yang saya butuhkan.

Saya sendiri mempunyai keterbatasan dalam memahami suatu buku. Bisa saja saya selesai membaca suatu buku, tetapi belum tentu saya bisa paham semuanya atau hafal dengan baik isinya. Rata-rata dari membaca sebuah buku jika saya bisa merealisasikan 1% dari buku yang di baca itu sudah hebat.

Selengkapnya!

Selasa, 25 Maret 2008

Pagi Ini

Pagi ini saya terasa lebih bersemangat untuk datang pagi ke kantor. Kenapa begitu? Yang jelas kerjaan diminggu ini begitu banyak (walahh koyok wong sibuk tenan he he he he ... begitu sedikit sindiran yang ada). Apalagi menjelang perubahan tarif seluler yang akan digelar mulai 1 April 2008 mendatang. Setiap unit terkait sedang melakukan koordinasi dan persiapan-persiapan. Saya kira semua operator lain juga sudah sibuk untuk melakukan koordinasi di bagian-bagian terkait tentang perubahan tarif ini. Tanggal yang ditetapkan memang sudah dipatok oleh regulator dalam hal ini diatur dengan PERATURAN MENTERI (PM).


Bila peraturan sudah ditetapkan dan tidak dijalankan pastinya akan ada pinalti-pinalti terhadap peyelenggara jasa telekomunikasi ini. Kegiatan kantor juga sedang dalam tahap melakukan update terhadap keperluan control di masing-masing bisnis unit. Control yang diterapkan mengacu pada Sarbanes Oxley Act (SOA) Section 404 tentang internal control. Dalam aturan tersebut setiap bisnis unit harus mengikuti aturan yang telah disepakati bersama oleh setiap bisnis unit terkait.

Dan besok tanggal 27 & 28 Maret 2008, di department saya akan menjadi Host untuk mengadakan Sharing Session dengan IT di Purawakarta. Pada acara ini akan ketemu dedengkot-dedongkot muda IT yang penuh energik dan idealis. Pada kesempatan ini akan saling dipaparkan kegiatan masing-masing yang existing, me-review kegiatan tahun 2007 dan membahas pengembangan-pengembangan yang akan dilakukan di 2008.

Ketemu dengan orang-orang muda IT ini bisa merasa senang karena berada dalam lingkungan yang rata-rata memang huebat-huebat. Kesempatan untuk belajar berbagai hal ada dalam acara ini. Tentunya yang berkutat sekitar kegiatan IT di Telokomunikasi. Kalau sudah seperti itu biasanya otak seperti di-charges kembali karena habis di segarkan kembali dengan perkembangan-perkembangan tehnologi yang ada.

Selengkapnya!

Senin, 24 Maret 2008

Taat Pajak

Dengan diberlakukannya NPWP untuk pribadi mulai tahun 2008 ini diberlalukan setiap individu untuk melaporkan pembayaran pajaknya berdasarkan NPWP pribadinya.

Tentunya ini dilakukan pemerintah dalam rangka mengejar target penerimaan pajak yang cukup besar untuk tahun 2008 ini. Target yang dipasang mencapai Rp 569,97 triliun. Jumlah itu terdiri dari PPh sebesar Rp 305,96 triliun, dari PPh Migas Rp 41,65 triliun dan PPh non migas Rp 264,31 trilun.

Penerimaan dari pajak ini menjadi kontribusi terbesar untuk menutupi APBN 2008 yang mencapai Rp 854 triliun atau hampir 60% sumber APBN diperoleh dari pajak.

Dengan target yang begitu besar menjadi pemerintah juga banyak melakukan upaya-upaya untuk menjaring para pembayar pajak mau membayar tepat pada waktunya. Untuk batas akhir membayar pajak SPTTS sudah ditetapkan hingga akhir Maret 2008. Dan, bagi yang terlambat membayar akan dikenakan sangsi denda. Hal inilah yang membikin kantor-kantor pelayanan pajak pada akhir minggu bulan Maret 2008 diserbu banyak orang.

Ternyata pada banyak yang ngga mau juga ya kena denda terhadap keterlambatan bayar pajak.

Selengkapnya!

Libur Long Weekend Tlah Berlalu

Libur panjang pada tanggal 20 sd 23 Maret 2008 menjadi libur yang ditunggu-tunggu banyak orang. Ada yang sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk berlibur ke luar kota atau hanya berlibur di rumah saja atau bahkan ada yang merencanakan untuk berlibur ke luar negri.

Libur seperti itu bisa sangat dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga atau saling bersilahturami dengan sanak saudara dan teman-teman. Liburan yang tanpa persiapan sebenarnya bisa menjadi hal yang asik-asik saja. Tapi, bisa juga menjadi hal membawa capek, lelah dan jengkel kalau yang dihadapi seperti malam tanggal 19 maret 2008. Dimana jalan menuju Bandung yang dimulai dari jalan tol Pondok Gede Barat sampai persimpangan menuju Cikampek dan tol Padalarang macet total.


Kemacetan itu bisa mengakitkan jarak antara Jakarta ke Bandung biasa ditempuh 2 jam untuk kali ini ditempuh hingga 7 sd 8 jam. Bisa terbayang betapa macetnya dan terbayang pula kalau malam itu direncanakan untuk kegiatan berlibur dan mengajak keluarga dan anak-anak yang masih kecil. Betapa repot dan melelahkannya perjalanan liburan itu.

Dari informasi atau laporan di TV terlihat banyak kendaraan yang akhirnya di parkir di bahu jalan pada malam itu. Kondisi yang lelah dan capek juga sangat berbahaya bagi para pengendaranya. Belum lagi kalau ditunjang dengan perasaan kesal atau marah. Memang akan menjadi nyaman kalau sudah kondisi seperti itu untuk meminggirkan kendaraannya dan molor di pinggir jalan.

Hal serupa memang biasa terjadi pada saat liburan lebaran dengan jalur mudiknya. Macetnya memang bisa berkilo-kilo meter hingga bisa mencapai berjam-jam pula macetnya. Kalau semua itu memang sudah sangat disadari dan dimengerti tidak akan jadi masalah. Tetapi, jika hal tersebut menjadi bikin menyebalkan bisa-bisa acara liburannya akan membawa masalah.

Libur telah berlalu, rasa capek memang masih terasa. Namun pengalaman lain juga didapatkan terutama berkumpul keluarga dan bertemu saudara. Jadi akan tetap jalan disaat libur atau mau di rumah saja?

Selengkapnya!

Rabu, 19 Maret 2008

Kunjungan Mahasiswa ITS

Melihat foto-foto di bawah saya teringat 14 tahun yang lalu saat saya mengikuti kegiatan serupa. Kegiatan yang menarik dan membawa pengalaman baru tentunya.
Dengan diadakannya kegiatan seperti ini mahasiswa dan mahasiswi bisa melihat dari dekat serta mendapat gambaran dari perusahaan yang dikunjungi.

Langkah berikutnya para mahasiswa/i dapat menentukan pilihannya sendiri-sendiri. Mau ngapain setelah lulus? mau bekerja pada perusahaan yang dikunjungi atau bekerja ditempat lain atau hanya akan mendapatkan kerjaan sedapatnya saja. Itu semua pilihan dan yang menentukan individu masing-masing.

Melihat dari antusias dan semangat para mahasiswa/i FMIPA-MATEMATIKA-ITS ini dalam mengikuti kegiatan ini saya sendiri optimis mereka akan bisa menjadi para pemimpin-pemimpin diperusahaan-perusahaan besar. Selamat atas terselenggaranya kegiatan ini.

Selengkapnya!

Selasa, 18 Maret 2008

Kata Semangat Hari Ini

Selamat pagi hari-ku, ingin ku sapa engkau dengan
kata-kata orang bermutu.

What The Mind Of Man Can Conceive
And Believe IT Can Achieve
(by Napoleon Hill)

Spectaculer Achievement Is Always Preceded
By Unspectacular Preparation
(By Robert H. Schuller)


If You Don't Design Your Own Life Plan,
Chances Are You Will Fall Into Someone Else's Plan
(by Jim Rohn)

Someone's Sitting In The Shade Today
Because Someone Planted A Tree
A Long Time Ago
(by Jim Rohn)

Success Is Doing What You Want To Do, When
You Want, Where You Want, With Whom
You Want, AS Much As You Want
(by Anthony Robbins)

Courage Is What IT Takes To Stand Up And Speak,
Courage Is Also What IT Takes To Sit Down And Listen
(by Winston S. Churchill)

Don't Wish IT Were Easier,
Wish You Were Better
(by Jim Rohn)

Whether You Think You Can Or
Whether You Think You Can't,
You're Right!
(by Henry Ford)

The Pessimist Sees Difficulty In Every Opportinity,
The Optimist Sees The Opportunity
In Every Difficulty
(by Winston Churcill)

Whatever You Are,
Be A Good One
(by Abraham Lincoln)

Selengkapnya!

Belahan Hati

Belahan hati ini yang senantiasa membikin kangen,
Walau kadang mesti diselingi dengan bahasa kerinduan untuk menyapanya
Dengan harapan anak-anak-ku akan menjadi MATAHARI-KU
(kayak lagunya Iwan Fals)
Tito sedang bengong


Vivin jaga adiknya main


Tito dan Ibu-nya

Vivin dan ibunya

Foto-foto diambil saat menginap di Villa Air Lembang beberapa waktu yang lalu,
tempatnya enak dan dingin itu pasti .....

Selengkapnya!

Senin, 17 Maret 2008

Tariff War

Masih seputar tarif dalam jasa telekomunikasi. Perang tarif (tariff war) dalam bisnis telekomunikasi sudah tidak terelakan lagi. Siapa yang memulai dan siapa yang akan mengakhiri? Mungkin hal tersebut juga sangat mudah dibaca oleh pelanggan pengguna jasa telekomunikasi. Atau pelanggan jangan-jangan malah pusing menentukan operator mana yang akan menjadi pilihannya. Karena hampir dua minggu sampai satu bulan pasti ada perubahan tarif terutama dari operator telepon seluler.


Perang tarif ini siapa yang akan diuntungkan? Siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah? Siapa atau apa yang diperebutkan dari perang tarif ini? Banyak sekali pertanyaan yang timbul dari fenomena yang terjadi akhir-akhir ini tentang pertarifan jasa telekomunikasi. Hal ini mulai sejak dikenainya sangsi terhadap operator Telkomsel dan Indosat yang bermuara di perusahaan Singapur yaitu TEMASEK. KPPU dalam hal ini sebagai pengawas usaha menjatuhkan sangsi kepada dua operator nasional dan operator dari Singapur untuk membayar denda atas tuduhan terjadinya monopoli usaha.

Dari hasil tuduhan tersebut operator-operator di Indonesia mulai melihat kembali aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah tentang usaha jasa telekomunikasi ini. Apakah iya operator-operator tersebut telah melanggar aturan yang berlaku sehingga sampai mengarah kepada monopoli usaha? Selain itu operator-operator di Indonesia masih ditengarahi menerapkan tarif yang mahal terhadap konsumennya.

Dengan adanya hembusan permasalahan tarif yang mahal ini dari regulator dalam hal ini pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang mengisyaratkan tarif harus turun dari yang sekarang. Dari tarif yang ada ditentukanlah tarif dengan tarif batas bawah. Batas bawahnya seberapa? Hal ini biar pasar yang menentukan. Wow kalau hal ini yang terjadi repotlah si operator untuk menentukan tarifnya.

Ujung-ujungnya terjadi PERANG TARIF seperti sekarang ini, minggu ini operator A mengeluar tarif x dan operator B minggu berikut mengeluarkan tarif Y yang lebih murah dari tarif operator A. Sampai batas apa mereka akan terus turun. Sampai batas gratiskah?

Kalau kita membayangkan yang namanya perang yang terbayang adalah kondisi yang sangat kacau balau. Apakah para pelaku perang sudah mempertimbangkan segala kemungkinannya? Apakah mereka juga sudah membuat strategi-strategi yang jitu untuk melumpuhkan musuhnya? Perang menjadi sangat menarik jika akhir dari perang adalah kemakmuran? Perang akan menjadi menarik kalau tidak timbul korban? Tapi apakah hal tersebut mungkin?

Perang tarif antar operator yang terjadi saat ini sudah jelas siapa yang menjadi sasaran perebutannya yaitu PELANGGAN. Operator-operator tersebut akan berbuat apa saja asal bisa mendapatkan CERUK PELANGGAN YANG BANYAK. Sebagai sasaran perebutan dalam perang kondisi pelanggan saat ini sedang menikmati keuntungan. Tapi apa iya pelanggan juga sangat menikmati dengan diberikannya tarif murah dan dapat berbicara lewat telepon sampai berjam-jam? Siapa yang tahan bicara secara berjam-jam? Efektifkah hal tersebut dilihat dari sisi pelanggan? Untuk sebagian orang bisa jadi sangat efektif tapi untuk pelanggan lain hal itu bisa menjadi masalah.

Hal ini juga akan menjadi preseden buruk jika tarif telekomunikasi menjadi sangat dan sangat murah. Artinya secara usaha ini tidak akan mendatangkan profit lagi. Melihat budaya dan karakter pasar, jika tarif sudah pernah diberikan secara murah dan akan dikembalikan lagi menjadi tarif dalam hitungan normal itu akan sulit diterima pasar. Jadi dengan kondisi seperti hal tersebut biaya pengembangan dan operasi dari jasa telekomunikasi akan dipangkas habis-habis. Kalau hal tersebut benar-benar terjadi maka service ke palanggan akan menjadi berkurang karena kurangnya pengembangan tehnologi karena terbatasnya dana pengembangan. Bisa jadi pertumbuhan pembangunan BTS atau tower radio akan sangat minim. Dampaknya pelanggan akan kesulitan melakukan panggilan karena sinyal tidak ada. Atau biaya operasional untuk pemeliharan perangkat tidak ada lagi. Jika terjadi kerusakan disana-sini akan sangat lambat pembetulannya akan kembali lagi palanggan tidak dapat melakukan transaksi dengan baik.Apakah hal ini berarti akan terjadi kemunduran kembali untuk dunia telekomunikasi kita?

Kebutuhan jasa dan ketersediaan jasa akan menjadi menarik jika mendatangkan hasil yang saling menguntungkan pada kedua belah pihak. Dan jika hal tersebut tidak terjadi ya tinggal menunggu waktu. Untuk hal seperti ini harus segera menjadi perhatian oleh pemerintah sebagai lembaga yang mengatur dan ikut memperdayakan usaha di negeri ini.

Jangan sampai muncul anekdot seperti ini : wong bayar murah koq pengin dapat kulitas baik. Wong beli bajaj koq ingin nikmat kayak mercy he he he he.

Selengkapnya!

Minggu, 16 Maret 2008

Cepatlah Besar Matahari-ku

Begitulah sepenggal kalimat yang ada pada lirik lagunya Iwan Fals pada album Opini yang diciptakan untuk anaknya yang dulu baru lahir.

Iwan fals merupakan penyanyi idola saya. Ini berawal sejak saya masih duduk di bangku SMP pada tahun 1983 - 1986. Saya pada waktu itu pindah dari SD di Jogja dan SMP sampai SMA di Blitar. Kebetulan di depan rumah saya dulu dikontrak oleh Pemilik Jasa Instalasi Listrik untuk membuka usahanya disana. Nama CV-nya adalah CV INDAH. Si pemilik CV ini sangat senang dan mengidolakan lagu-lagunya Iwan fals.


Setiap bangun pagi sampai sore harinya yang terdengar ya lagunya Iwan Fals. Bahkan kalau pagi-pagi saya bangun lagu itu sudah terputar. Lagu-lagunya kayaknya menjadi sarapan oleh orang-orang yang di CV itu. Lagu-lagunya memang sangat merakyat dan sangat mudah diterima telinga orang awam terutama seperti saya ini. Kritik sosial yang dikumandangkannya pun sangat menyentuh dan mengena sampai berbagai lapisan masyarakat.

Lagu-lagunya tentang cinta, tentang politik, tentang sosial dapat didengar mulai dari tukang becak dan sampai kaum legistatif di gedung DPR. Lagu-lagu Iwan pun ada yang sempat di cekal untuk tidak ditampilkan di umum karena sarat dengan kritik yang berdampak pada perorangan maupun kelompok tertentu.

Namun lagu-lagunya memang sangat menyenangkan. Dari urusan yang sangat besar bisa menjadi lirik lagu yang cukup menggoda. Bahkan anak kecilpun kalau disuruh menyanyikan bisa sampai hafal. Bayangkan saja waktu itu saya masih dibangku SMP tapi sudah banyak hafal lirik lagunya. Walau kalau di suruh menyanyikan saya ngga bisa karena suara saya yang benar-benar FALS.

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan blog-nya iwan-fals-mania atau
http://www.iwanfalsmania.blogspot.com/. Trimakasih kepada pembuat blog ini yang telah mengakomodasi kerinduan para penggemar Iwan Fals.

Dari blog itu pula saya mengambil beberapa kalimat (10 kalimat) dari 100 kalimat indah dalam lirik lagu Iwan Fals Dkk. Lirik-lirik itu memang sangat bagus dan menggelitik. Dan sengaja ini saya copy disini supaya sayapun tetap bisa mengingatnya dan jika ingin melihat komplitnya bisa berkunjung langsung ke blog Iwan-Flas-Mania.

Berikut 10 Kalimat Indah dalam lirik Iwan tersebut :


1. “Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”.
(Puing – album
Sarjana Muda 1981)

2. “Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album
Sarjana Muda 1981)

3. “Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah
sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)

4. “Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album
Sugali 1984)

5. “Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album
Sugali 1984)

6. “Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam
sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album
Sore Tugu Pancoran 1985)

7. “Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini,
entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album Ethiopia 1986)

8. “Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu,
mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album
Ethiopia 1986)

9. “Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album
Aku Sayang Kamu 1986)

10. “Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986)

Selengkapnya!

Jumat, 14 Maret 2008

Pedulikah Aku?

Pedulikah Aku?

Terhadap lingkunganku?

Terhadap Istri-ku?

Terhadap Anak-anak-ku?

Terhadap Ibu dan Bapak-ku?

Terhadap Saudara-saudara-ku?

Terhadap Rekan-rekan-ku?

Terhadap Tetangga sekeliling-ku?

Terhadap Orang Miskin?

Terhadap Orang Kena Narkoba?

Terhadap Orang Cacat?

Terhadap Orang Yang Menderita?

Terhadap Orang Yang Kena Bencana Lapindo?

Terhadap Kurban Tanah Longsor, Banjir, Gempa?

Apa yang telah aku perbuat sebagai perwujudan dan aksi nyata?

Pernahkah aku ditolong orang?

Pernahkah aku mendapatkan kemudahan?

Pernahkah aku didamaikan?

Matahari pagi ini bersinar hangat, Apakah aku merasakannya?

Jalanan pagi ini tidak sepadat hari-hari sebelumnya, pedulikah aku kenapa?

Ternyata hingga detik inipun aku masih mengirup udara, pedulikah aku?

Selengkapnya!

Kamis, 13 Maret 2008

Target Karyawan Vs Target Perusahaan

Bisakah target pribadi dan target perusahaan diselaraskan? Wah la kalau dengan target perusahaan koq terlalu besar ya. Itu tadi sebenarnya untuk membuat diri tetap semangat dan tidak kendor. Paling tidak setiap individu punya yang namanya target pribadi. Dan, bisakah target pribadi itu tercapai? bagaimana mengukurnya? apa konsekuensinya kalau tidak tercapai target pribadi?


Target pribadi tidak tercapai tentunya ada alasannya. Karena bisa jadi timbul dari dalam diri pribadi atau pengaruh dari luar. Pengaruh luar ini maksudnya adalah dari tempat kerja. Katakanlah seseorang mempunyai target pribadi bahwa di usia 30 tahun harus sudah menjadi manager dengan gaji 30Juta rupiah. Dalam masa kerja juga dapat mengelola penghasilan sehingga bisa membuat peternakan uang. Sehingga bisa menghasilkan pasif income 10Juta sebulan.

Tentunya dengan target pribadi yang jelas seperti tersebut bisa memacu semangat untuk mewujudkannya. Nah, selanjutnya tinggal mencari perusahaan mana yang bisa membayar dengan gaji tersebut dan usaha sampingan apa hingga bisa dapat pasif income hingga 10juta tersebut. Atau jika sesorang tadi sudah bekerja di perusahan tertentu tinggal melihat kirir path-nya saja. Apakah memungkinkan di usia 30tahun bisa mendapatkan gaji 30juta. Jika kemungkinannya kecil untuk mendapatkannya itu dan masih berpegang pada target pribadi yang sudah ditentukan tentunya sudah tidak ada keselarasan dengan target perusahaan itu. Target perusahaan disini bisa dipersempit menjadi kemampuan perusahaan untuk memberikan gaji sesuai dengan keinginan karyawan. Ya tentunnya si karyawan harus memenuhi standard yang berlaku diperusahaan tersebut. Jika perusahaan itu sebetulnya mampu membayar yang diharapkan oleh karyawan tetapi karyawannya tidak perform itu menjadi hal lain.

Keselarasan target ini bisa saling diukur antara perusahaan dan pribadi bersangkutan. Untuk mencapai gaji yang diharapkan tentunya sesorang sudah bisa memperkirakan apakah perusahaannya mampu? Kalau perusahaannya mampu, bagaimana seseorang bisa mencapai target yang diinginkan? Apa yang bisa dilakukan untuk mengejar target pribadi ini? Apa yang harus dilakukan jika perusahaan tidak memungkinkan untuk menggaji sesuai keinginan karena memang tidak mampu? Apakah akan mencari perusahaan lain?

Yang banyak terjadi sekarang ada karyawan yang mempunyai kemampuan dan layak digaji dengan gaji yang sesuai dengan target pribadinya tetapi perusahaan melihatnya belum layak. Dampaknya buat karyawan adalah demotivasi. Tetapi kalau karyawan dinilai perusahaan belum layak tapi target pribadi tidak terpenuhi yang tinggal cabut saja dari perusahaan itu. Tetapi kalau kedua belah pihak bisa saling melihat adanya potensi dan kelayakan untuk digaji sebesar yang diharapkan karyawan itu baru ada keselarasan.

Dengan adanya keselarasan akan menimbulkan suasana kerja yang lebih kondusif. Karyawan akan berbuat yang terbaik dan begitu pula perusahaan juga akan mengapresiasi sesuai dengan harapan karyawan. Tetapi kondisi seperti ini tidak banyak. Permasalahannya bisa timbul hanya di sisi perusahaannya saja yang tidak perform atau sebaliknya karyawannya yang tidak perform.

Dimanakah posisi para individu silahkan direnungkan sendiri-sendiri? Apakah saya termasuk yang punya target pribadi atau tidak? Perusahaan yang saya tempati sesuai target saya tidak? Sudah sampai dimanakah target pribadi saya? Akankah target itu mempunyai kemungkinan tercapai? Menyadari lebih awal akan membuat persiapan lebih baik pula.

Selengkapnya!

Selasa, 11 Maret 2008

Mematahkan Rutinitas

Rutinitas sering membuat saya merasa bosan. Hal yang berhubungan dengan rutinitas ini misalnya berangkat ke kantor. Seperti saya yang tinggal di pinggir Jakarta dan kerja di tengah Jakarta menjadi masalah dalam hal rutinitas. Jalan yang dilalui juga sering yang itu itu saja. Dan sudah jelas bahwa jalan itu ya macet dan makin macet saja.

Tapi pagi ini tadi saya mencoba untuk mematahkan rutinitas ini. Saya paksakan untuk melalui jalan yang beda. Kadang untuk mematahkan rutinitas ini saya sudah merasa was-was dulu. Jangan-jangan jalan ini lebih macet, jangan-jangan saya akan semakin siang sampai di kantor, jangan-jangan nyasar deh saya dan harus mbulet-mbulet ditempat yang jelas. Pikiran-pikiran itu yang membuat saya suka terjebak dengan hal-hal yang berbau rutinitas.

Dengan mejalankan rutinitas dan tanpa ada terobosan baru ya pengalaman dan pengetahuannya ya itu-itu saja. Paling tidak kalau mau berangkat ke kantor dengan melalui jalan itu saja tanpa mau coba jalan lain. Bisa-bisa yang saya tahu memang hanya jalan itu. Dan tidak pernah akan tahu kalau jalan lainpun bisa mengantar sampai di kantor.

Berani melakukan aksi untuk mematahkan rutinitas kayaknya memang asik karena bisa menambah pengalaman dan pengetahuan. Ternyata sepanjang jalan yang saya lalui dari jalan yang baru itu saya jadi tahu sesuatu. Setidaknya tidak menjadi kuper terhadap jalan disekitar yang biasa dilalui. Atau, kalau menemukan tempat makan yang enak ya lumayan sekalian dengan wisata kuliner maksudnya.

Saya memang paling suka nyasar begitu kata istri saya. Kalau disuruh ngantar kemana dan baru lewat satu kali kalau nanti lewat ke dua kalinya masih nyasar. Ya saya bilang nyasar itu enak lho paling tidak saya jadi tahu jalan yang belum pernah saya lalui. Masih dengan nada protesnya 'Ya kan jadi sampai ke tujuannya jadi lama' memang benar sih tetapi kalau ketujuannya tidak di kejar waktu ya dinikmati saja hehehehe.

Rutinitas dalam kerjaan gimana dong? Kayaknya sama ya, tetap harus dipatahkan biar mendapatkan hal yang baru dan tidak bosan. Dengan mematahkan rutinitas berarti menciptakan sense of urgency dan hal ini akan mendobrak pula terhadap comfort zone saya. Dengan rutinitas yang berjalan lebih banyak dikendalikan oleh reflek sementara kalau ada sense of urgency maka otak dipaksa mikir dan bekerja. Ya biar ngga tumpul saja karena jarang buat mikir. Apa lagi kalau sudah dalam comfort zone biasanya malas untuk membuat sesuatu yang baru lagi atau melebarkan comfort zone yang ada. Takut! itu biasanya yang melatarbelakingi tidak mau mematahkan rutinitas. Takut salah, takut dicemooh, takut ditertawakan, takut tidak jadi populer dan takut-takut yang lain.

Patahkan rutinitas yang kecil jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali.

Selengkapnya!

Menulis Membuat Sehat

Apa hubungannya menulis dan sehat? Ternyata memang ada yang meneliti tentang hubungan menulis dan kesehatan. Diantaranya Fatima Merinnis dan Dr. Panneber. Merinnis mengatakan bahwa dengan rajin menulis akan membuat kulit muka menjadi kencang. Hal tersebut telah dilakukan penelitian ke beberapa sukarelawan. Begitu pula dengan Dr. Panneber juga melakukan penelitian bahwa dengan menulis dapat meningkatkan daya kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh yang dimaksud disini jika tulisan tersebut digunakan untuk mengungkapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan emosional. Pikiran stress, trauma masa kecil ataupu pada masa dewasa atau kejadian-kejadian yang menegangkan menjadi pemicu menurunnya daya tahan tubuh. Kondisi tubuh menjadi terasa capek dan mudah untuk terserang sakit. Dari hal tersebutlah dengan rajin membuat tulisan menjadikan pikiran menjadi bening dan sebening kaca kali yeee.

Rajin menulis dan meluangkan waktu setiap hari kira-kira lima belas menit jauh menjadi lebih baik begitu yang disampaikan oleh Merinnis. Selain bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan menulis juga menjadikan manusia lebih bisa mengembangkan pikirannya dan tidak menjadi pelupa. Karena dengan menulis akan memacu otak kiri maupun kanan turut bekerja. Onderdil otak kalau sering dipakai menjadi lebih encer dan ngga seret. Setidak-tidaknya dengan menulis apa saja setiap hari bisa membantu membuat tulisan lebih baik jika harus menulis. Hasilnya tidak sekaku kalau tidak pernah menulis dan disuruh menulis.

Tuangkan saja apa yang ada dibenak jangan dikoreksi dulu hingga benar-benar ide dalam kepala tidak ada baru masuk tahapan berikutnya yaitu editing begitu kata Mas Edy Zaqeus seorang penulis buku best seller ini. Ini akan mendobrak dan membiarkan otak kita semakin lincah mengeluarkan ide. Biasanya antara otak dan kecepatan menulis itu jauh lebih cepat kecepatan otak. Jika kesempatan menangkap ide dalam otak terlewatkan dalam sekejap saja maka ide itu bisa melayang entah kemana. Jadi tetap biarkan tangan ini mengikuti apa yang ada di otak dan TULIS!.

Dengan adanya blog saat ini menjadikan media yang tepat untuk menyalurkan keingan menulis. Tulis apa saja tiap harinya bisa seperti menjadi histori yang tertata rapi. Seolah seperti buku yang tertata rapi di simpan dalam rak buku dengan diurut berdasakan kelompok jenis buku atau abjadnya. Dan kapan saja ada waktu bisa dibaca lagi dan direnungkan lagi apa yang telah ditulis.

Dengan menulis sembarang seolah membuat gudang tulisan dan kapan saja bisa dibuka jika ingin dicari relasinya antara tulisan yang dulu dan yang sekarang. Saya suka dengan tulisan yang menarik jika didukung dengan data yang akurat. Bank data akan menjadi akurat jika tersaji dalam trend data itu sendiri. Artinya data yang terkoleksi dengan baik akan menjadi informasi yang menarik pula untuk disimak. Setidaknya dengan histori data yang tertata rapi bisa mengukur performance dari kegiatan kita dengan trend data yang ada. Ooo dulu aku nulisnya acak adut, ooo sekarang setelah sebulan masih acak adut dan saya bisa belajar dan belajar terus untuk membuat tulisan-tulisan itu enak untuk dibaca.

Paling tidak seperti apa yang tertulis di judul diatas bahwa menulis bisa membuat pelampiasan yang takterkira dari pikiran negatif kita dan kalau tidak mau membacanya tingga buang saja. Atau kalau mau jadi permenungan tinggal dibaca dan dimaknai seperti apa. Paling tidak beban dan sesak didada bisa tertuangkan dalam tulisan dan tidak menjadi menggumpal dalam dada. Sesak terus menerus, marah yang tak terungkapkan, trauma yang tidak bisa diceritan ke siapan bisa dituliskan. Kalau tulisan yang sangat pribadi tidak berkenan untuk di baca oleh publik ya gampang tinggal simpan saja. Atau kalau sudah tidak ingin melirik kembali ya tinggal buang atau bakar.

Weee tidak terasa lho hanya karena terobsesi dengan bukunya Quantum Writing yang mengulas hal diatas pagi ini saya dah nulis banyak. Ini tulisan yang saya tulis karena mengikuti kecepatan otak dan tidak ingin mengubahnya sebelumnya apa yang ada di otak ini berhenti ke habisan ide. Walah lha kalau tidak di stop kapan akan berhentinya he he he. Tetapi memang asik menulis, ayo terus menulis dan menulis biar otak menjadi 'waras' alias sehat. Dengan menulis berarti juga melakukan senam otak biar otak makin meregang dan tidak mengkerut.

Selengkapnya!

Senin, 10 Maret 2008

Tarif Seluler Makin Tidak Terkendali

Bulan April 2008 akan ditabuh genderang perang implementasi penurunan tarif seluler. Bulan ini sudah dimulai dilakukan tes pasar oleh banyak operator seluler di Indonesia. Ini dilakukan untuk menjajaki pasar dan sambil menunggu dilakukannya persiapan-persiapan terhadap perubahan tarif.

Perubahan tarif seluler ini dipengaruhi oleh dua aturan yang dikeluarkan sejak tahun 2006 yaitu PM 08/2006 tentang "interkoneksi" dan PM 12/2006 tentang "tata cara penetapan tarif perubahan jasa teleponi dasar jaringan bergerak selular". Dua aturan tersebut menegaskan adanya penurunan tarif baik dari sisi interkoneksi dan adanya aturan floor prices untuk retail. Cuman apa yang dimaksud floor prices? Dan dimana detail informasi tentang floor prices ini yang saya belum tahu.

Tarif yang ada hingga bulan ini sudah sangat variatif dan relatif sangat murah. Tidak hanya murah sebenarnya tetapi sudah mengarah pada perang harga. Sebagai contoh IM3 mengeluarkan tarifnya hingga Rp 0.1,-/detik, Telkomsel dengan simPati Pede hingga Rp 0.5,-/detik, XL Bebas mengeluarkan tarif hingga Rp 0.0000..1,-/detik, dan lain-lain.

Tarif diatas ada yang diimplementasikan hanya untuk sesama pelanggan dalam satu operator itu ataupun untuk ke operator lain. Tapi kalau dicermati apa ya yang mendasari adanya turun tarif ini? apakah keuntungan perusahaan akan tetap terjaga? apa ini termasuk strategi untuk mendapatkan jumlah pelanggan yang banyak? baru setelah itu akan di mainkan kembali tarif normal. Kalau ini yang terjadi sepertinya berat karena pelanggan yang masuk segmen ini pasti pelanggan yang hanya cari tarif murah. Dan ujung-ujungnya pelanggan tipe ini pasti akan pindah atau mencari yang sesuai dengan yang diinginkan.

Atau apakah operator bersangkutan mempunyai strategi lain? Hingga mereka sangat percaya diri kalau dengan penurunan tarif ini masih akan membawa perusahaannya tetap survive kedepannya. Atau hal tersebut lebih ke arogansi operator saja ya?

Dampak penurunan tarif ini yang jelas diuntungkan ya pelanggan. Pelanggan dapat melakukan berbicara ha ha hi hi sampai puasssss tapi dengan tarif yang sangat murah dan sesuai dengan kantong dari pelbagai kalangan. Bagaimana kalau ditilik ke dalam operator-operator itu sendiri? Apakah mereka masih dapat menerima gempuran transaksi yang meluap yang dilakukan oleh pelanggannya? Apakah perangkatnya mereka pada mendukung ya? Apakah sinyal yang akan diterima atau dinikmati pelanggan akan tetap sama dengan pada saat tarif normal?

Bagaimana dengan operator yang hanya ikut-ikutan menurunkan tarif tetapi tidak didukung dengan perangkat dan dana yang cukup untuk pengembangannya? Akankah operator tersebut akan gulung tikar? Duh apes banget kalau hal itu terjadi?

Operator-operator seluler yang ada di Indonesia sebagian besar sahamnya sudah dimiliki oleh operator asing. Memang benar operator asing mempunyai banyak dana yang bisa dikucurkan ke Indonesia. Dan tentunya merekapun ingin mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dana awal yang di setor. Dengan makin turunnya tarif dan turunnya pendapatan serta meningkatnya biaya operasional dan pengembangan, apakah operator asing sebagai investor akan tetap bertahan? Sampai kapan kira-kira? Bagaimana kalau operator-operator kecil tidak bisa mengimbangi operator besar dan kemudian tutup. Apakah monopoli akan kembali lagi?

Pangsa pasar di Indonesia untuk jasa telekomunikasi ini memang sangat besar. Bagaikan tambang emas yang berkilauan dan di perebutkan banyak pihak. Tapi jangan sampai tambang itu akan habis dan pudar dan tidak menyisakan apa-apa untuk bangsa Indonesia kemudian hari. Jangan sampai krisis perusahaan jasa telekomunikasi seperti tambang minyak di Kalimantan sebagai daerah minyak malah harus ngantri beli minyak.

Selengkapnya!

Minggu, 09 Maret 2008

Mengais Usaha Dari Rumah

Kreasi Omahan, begitu awal ide tercetus untuk mengawali membuat usaha dari rumah. Ide itu keluar dari istri-ku dan temannya yang sama-sama sebagai ibu rumah tangga. Untuk membuat kesibukan lain disela harus menjaga anak dan mengurus rumah tercetuslah ide diatas.

Dari ide itu muncul brand 'Lidhi-Kreasi Omahan' yang merupakan kenpanjangan dari 'Lia-Diana Kreasi Omahan'. Unik juga nama tersebut. Dan nama tersebut sekarang mulai dilekatkan disetiap kreasi yang udah dibuat. Ya, barangkali dari barang-barang yang sudah mulai dipesan dan ada info tentang lidhi ini bisa terus menuai pesanan. Harapan tersebut tetap ada. Dengan suatu harapan besar untuk membuat usaha dari rumahan dan memberdayakan banyak tenaga disekitar rumah. Dan satu lagi inginnya barang-barang yang dibuat sedemikian yang ramah terhadap lingkungan. Minamal mengindari penggunaan bahan plastik.

Karena bahan plastik menjadi salah satu bahan yang susah untuk melebur dengan tanah dan sampahnya bisa membuat polusi. Niatan yang baik ini kayaknya mesti dilestarikan paling tidak memang mulai dari yang kecil (pinjam istilah Aa Gym) dan di mulai dari rumah sendiri. Bahan yang dibuat diusahan berasal dari kain dan kertas.

Dari Lidhi-Kreasi Omahan ini sudah mulai dibuat beberapa contoh kreasi, diantaranya berupa :

1. Taplak meja
2. Spreidan sarung bantal guling
3. Korden
4. Sarung bantal sofa
5. Tas tempat souvenir
6. Sarung payung
7. Tudung printer
8. Tudung rice-cooker.
9. dan lain-lain.

Contoh-contoh gambar yang lain seperti pernah tersaji pada ulasan sebelumnya.
Dan berikut contoh sarung bantal sofa.

Selengkapnya!

Senin, 03 Maret 2008

Pesanan Partai Besar

Akhir minggu Februari 2008, istri saya dapat orderan membuat souvenir yang banyak. Banyak di sini adalah untuk ukuran istri saya. Pesanan souvenir tersebut mencapai 1,000 paket, dimana satu paket terdiri dari satu alas kepala untuk sembahyang dan satu tas. Jadi total pesananannya ada 2,000 souvenir.

Yang menjadi menarik dari kegiatan ini sebenarnya pesanan ini merupakan pesanan partai besar pertama kali. Dan pesanan tersebut akan di gunakan sebagai souvenir 40 hari Wafatnya Alm. Bapak Jendral Besar Soeharto. Ada rasa senang, bangga dan haru karena bisa dapat kepercayaan untuk membuat souvenir ini. Dan ada juga perasaan was-was, apakah pekerjaan ini mampu untuk diselesaikan? Dan apakah hasilnya nanti akan sesuai dengan yang di harapkan?

Berbekal dengan 'bondho nekat' dan percaya diri kalau pekerjaan itu bisa diselesaikan, langkah demi langkahpun di jalani. Mulai pesan bahan kain blaco, knor, tutup knor ke Blitar. Belanja batik ke Jogja. Mencari tukang potong kain, tukang jahit, tukang obras dan tukang bordir di PIK Jakarta Timur. Koq ya semua itu seperti ditunjukan jalannya. Dan begitu saja semua itu berjalan dengan sendirinya. Walau di tengah-tengah perjalanannya banyak sekali ringtangan-ringtangan yang kadang masih di luar perkiraan. Dan ya maklumlah la wong semuanya tadi memang pertama kali di jalankan.

Tidak menyangka kalau pesanan itupun bisa diselesaikan dengan segala macam perasaan capek, seneng dan yang paling penting PUAS karena tugas itu kelar. Awalnya tidak terbayang dan bahkan cenderung bayangannya sulit untuk menyelesakiannya. Ternyata, memang sulit dan tidak mudah dan tidak semudah orang hanya melihat hasilnya begitu.

Yang jelas satu pengalaman berharga telah di punyai meskipun harus melalui jalan yang berat. Justru itu yang membuat pengalaman ini menarik. Suatu usaha kalau berhasil memang harus dijalankan (action) dan tidak hanya dibayangkan. Bayangannya emang jauh dari kenyataannya.
Selamat buat istri-ku Lia dan Diana (temannya) yang telah menyelesaikan babak awal suatu usaha ini.










Selengkapnya!