Minggu, 17 Oktober 2010

Berpikir Menang

Jika kau berpikir kau kalah, kau benar kalah
Jika kau berpikir kau gentar, kau benar gentar
Jika kau ingin menang, tetapi berpikir kau tak bisa,
Hampir pasti kau takkan menang.


Jika kau pikir kau kalah, kau sudah kalah
Karena dari dunia ini kita paham
Keberhasilan diawali dengan kemauan
Semuanya bergantung pada pikiran


Jika kau pikir kau kalah kelas, kau benar kalah
Kau harus berpikir tinggi untuk naik
Kau harus yakin akan dirimu sendiri
Sebelum kau bisa memenangkan hadiah


Pertempuran Hidup tak selalu dimenangkan
Oleh orang yang lebih kuat atau lebih cepat
Karena cepat atau lambat, dia yang berjaya
Adalah dia yang berpikir dia Bisa

--Napolean Hill--

Selengkapnya!

Pemasaran

Pemasaran sangatlah mendasar sehingga tidak bisa dianggap sebagai sebuah fungsi yang terpisah di dalam bisnis. Pertama, pemasaran adalah dimensi utama dari seluruh dimensi bisnis. Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang pelanggan.


Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan meningkat tajam. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan sangat baik sehingga produk atau jasa seswuai untuknya dan menjual sendir


Hanya ada satu definisi sah dari tujuan usaha yaitu untuk menciptakan pelanggan

-- Peter F. Drucker --

Selengkapnya!

Kamis, 14 Oktober 2010

Berubah

Apa yang sebenarnya kita cari dari hari ke hari? Apakah mencari sesuatu yang enak? Atau mencari yang tidak enak?

Pastinya akan serempak menjawab 'pasti yang enak' yang dicari, kenapa mencari yang tidak enak?

Apakah ada sesuatu yang enak dengan sendirinya datang tanpa adanya suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan yang enak tersebut?

Banyak orang pun akan berkata bahwa sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Kalau pun ada pasti orang menyebut itu suatu keberuntungan terhdapa orang yang dengan cepat mendapatkan keenakan itu.

Tapi sebenarnya siapa yang tahu tentang latar belakang orang itu sebelumnya untuk mendapatkan keenakan tersebut. Apa iya mereka begitu saja dapat enaknya begitu saja?

Terus apa yang diperlukan jika kita ingin terus enak? tentunya harus terus pula menikmati yang enak pula. Jadi setelah enak sepertinya dituntut untuk menjadi tidak enak dan kemudian kembali ke enak lagi. Alias diperlukan mind set untuk berubah dan berubah untuk mendapat enak baru berikut nya. Mind set dibarengi dengan tindakan nyata yang tidak enak dulu dengan harapan mendapatkan keenakan yang lebih dibanding hari-hari sebelumnya.

Selengkapnya!

Kamis, 24 Juni 2010

Berilah Aku Mimpi Yang Tak Mungkin

'Ini aku, berilah aku mimpi yang tak mungkin .........'
-Andrea Hirata-

Rangkaian kata di atas sungguh uuudeaan tenan luar biasa dalam maknanya. Selagi saya nyetir mendengarkan Andrea Hirata Talk Show dengan Farhan di Delta FM, kemudian bait paragraf tersebut dibacakan. Saya ngga ingat apa terusan dari bait itu.

Rangkain kata diatas kayak membuat aku saadar, kalau kadang untuk memimpikan sesuatu yang sangat hueeebat saja saya ngga berani. Gimana untuk membuat yang sangat huebat.

Karena banyak yang mengatakan kalau mimpi hanyalah kembang tidur atau sebagian darinya juga mengatakan kalau mimpi adalah awal dari segalanya terwujud.

Selengkapnya!

Senin, 21 Juni 2010

Lembaran Baru Bulan Juni

Bulan Juni tahun ini saya mencoba untuk membuat catatan baru atau sejarah baru. Sejak bulan Januari sudah ada diangan-angan kalau saya mesti punya lembaran baru. Dengan niat dan tekat ini membuat sisi kegiatan menjadi lebih berasa ada tantangannya.

Dan hari yang ditunggu itu pun tiba. Menunggu memang sangat menjemukan dan membosankan. Membuat kita kadang menjadi tidak sabar dan ingin segala sesuatunya menjadi instan. Dengan proses menunggu ini mau ngga mau kita diuji kesabarannya.

Seberapa sabarkah kita, seberapa besar kita bisa mengendalikan pikiran dan gejolak serta kenginan yang menggebu tersebut?

Segala sesuatunya sangat bergantung pada diri sendiri, kalau toh ada pengaruh dari luar saya sangat menyadari itu karena proses yang sebelumnya telah terjadi. Proses itu secara sadar dan tidak sadar akan mengikuti kenginan kita. Jika kita ingin berubah dengan sebuah keinganan yang spesifik barangkali faktor luar tersebut akan turut serta mendukung.

Walau bisa dikata tidak sedikit gangguan atau rintangan suka menghadang manakala kita sedang berusaha keras untuk mencapai keinginan tersebut.

Lembaran baru sudah didepan mata, apa yang akan di coretkan terserah pada saya. Saya akan banyak membuat coretan atau sedikit itupun sangat bergantung pada saya.

Saya siap mengisi lembaran baru dengan coretan-coretan yang sudah mulai saya goreskan. Semoga goresan baru membawa gambaran baru dan pencerahan baru. Hal lain akan memberi pengalaman baru.

Selengkapnya!

Minggu, 09 Mei 2010

Harga Murah Mutu Terserah

Hari minggu yang lalu saya, istri dan anak-ku yang kecil njemput kakaknya yang sedang ada acara siaga di Bumi Perkemahan Cibubur. Acaranya sendiri cuman setengah hari, berangkat pagi dan pulang menjelang siang atau jam 12-an.

Seperti biasa pula dalam acara-acara seperti itu akan di hadiri pula oleh para penggembira pencari laba alias penjual makanan, minuman atau mainan-mainan.

'Nah ini dia' begitu barangkali yang terbersik dalam benak anak-ku yang kecil, ada abang-abang penjual mainan. Penjual mainan ini hanya membawa dagangannya dengan di bopong kesana-kemari. Dalam barang dagangannya sudah pasti ada beberapa macam mainan yang dicantolkan di media bopongannya tersebut.


Mainan-mainan tersebut barang tentu mengundang anak-anak kecil untuk mendekat dan ingin memilikinya. Mainan-mainannya menarik baik dari segi bungkus maupun modelnya. Modelnya seringkali mengikuti apa yang ngetrend di dalam film anak-anak.

Dari mana lagi kalau mainan-mainan tersebut tidak dari Negara tirai bambu alias China. Di labelnya tertulis jelas 'Made In China'. Begitu kita membaca dimana barang itu dibuat pikiran para pembeli pun sudah melayang jauh dan menerka pasti harganya hak mahal-mahal amat. Apalagi hanya di jual oleh abang-abang. Harganya pasti sangat terjangkau.

Dan benar setelah anakku men-scanning mainan di cantolan-cantolan itu segera anakku pun menunjuknya dan bilang ke saya 'boleh ngga Yah aku beli mainan itu' dan pertanyaan standard saya 'mahal ngga?' dan segera dia akan nanya ke abang-abangnya 'berapa bang yang itu?' tanya anakku lagi.

Dan abangnya pun segera dengan cekatan mengasih tahu harganya ke kita. Mulailah harga tawar menawar untuk barang itu. Katakanlah mainan itu ditawarkan dengan harga Rp 15Ribu langsung secara reflek jurus tawar 50% pun keluar dan dibalas sama abang-abangnya modal belinya saja Rp 8Ribu pak begitu dia mempertahankan harganya. Dan ngga kalah cepatnya saya pun langsung bilang Rp 10Ribu ya, wah belum bisa pak. Ya kalau boleh segitu kalau ngga ya sudah jawab saya, eeee ternyata kalau ayah tahu ngga mau beliin jika harganya tidak 10Ribu anakku masih tetap merengek agar tetap dibelikan. Nah momen itu yang ditunggu-tunggu penjual untuk tetap bertahan pada harganya. Tapi karena saya pun mendesak si penjual maka jadilah harga Rp 10Ribu dia lepas.

Sebenarnya dalam benak saya begitu melihat barang mainan yang dibeli tadi juga sempat mikir. Bagaimana yang barang-barang mainan begini bisa begitu murah ya? padahal dari segi model cukup bagus dan kalau digunakan juga cukup menarik. Tapi kalau dari segi bahan memang sangat terlihat ringkih dan asal-asalan. Apakah si produsen China ngga rugi ya? untuk kirim ke Indonesia saja berapa? untuk biaya pembuatannya berapa? Sampai ke distributor di Indonesia berapa? sampai ke abang-abang berapa?

Tapi sepertinya memang ada trik dagang yang mereka mainkan. Terutama dalam hal mainan ini kalau menurut saya memang sengaja di buat tidak perlu berbahan yang bagus dan awet kalau bisa sehari di pakaipun sudah langsung rusak. Padahal si anak belum sempat meng-eksplor mainan tersebut sampai tuntas tapi dalam waktu yang singkat sudah rusak. Alhasil anak akan tetap penasaran dengan mainan itu dan dampak spekologi-nya anak pasti akan minta mainan lagi. Dengan minta lagi berarti orang tuanya akan berusa membelikan lagi dan pasti yang dicari juga yang murah-murah lagi.

Dampak itu kalau hanya terjadi pada sebagian kecil atau satu dua anak tidak akan berdampak banyak pada produsen barang mainan, tapi kalau dampak itu diciptakan untuk ribuan anak maka proses pembuatan mainan alias permintaan mainan di pasar akan senantiasa tinggi. Itu artinya Produsen dalam kesehariannya akan terus dan terus tetap membuat mainan tanpa takut kehilangan pasar karena memang permintaan akan selalu tinggi.

Tapi ya itu tadi jangan tanya mutunya terhadap barang-barang seperti itu ; makanya mutu terserah tapi harganya murah dan laku dan tetap dicari. Memang benar-benar aneh orang itu ya.

Selengkapnya!

Senin, 03 Mei 2010

Kutunggu Tunasmu

Dua minggu yang lalu saya dan bapak merapikan sejengkal tanah yang lama ngga terurus. Tanah itu banyak ditumbuhi rerumputan. Rumputnya sudah tinggi-tinggi. Apalagi bulan-bulan sebelumnya curah hujan cukup banyak, menjadikan rumput-rumput menjadi sangat subur.

Setelah dibabat habis rumput-rumput itu, seminggu kemudian bapak sudah membawa potongan-potongan batang ubikayu alias singkong yang sudah dikemas dalam dus yang cukup besar. Ada kali kalau sekitar 200-an potongan batang ubi.

Berikutnya potongan-potongan batang itu pun siap untuk di tancapkan di tanah yang sudah terbebas dari ilalang. Lama ngga melakukan kegiatan-kegiatan kayak gini, ternyata membuat badan semua terasa pegal dan linu. Sampai-sampai jari-jari tangan ikut-ikutan 'njarem'. Tapi terasa menyenangkan, jadi teringat lagusnya Koesploes teantang tanah kita yang subur ketika batang-batang singkong itu di tancapkan. Memang tanah kita ini sangat subur. Dengan hanya batang-batang yang dipotong dan di tancapkan tidak dalam waktu yang lama sudah akan tumbuh dan menghasilkan ubi.

Sudah ngga sabar rasanya untuk segera melihat batang-batang itu segera keluar tunas-tunasnya dan tumbuh menjadi besar. Dan ngga sabar juga segera ingin melihat apakah hasil bertancap ria ini akan menghasilkan singkong yang baik atau tidak.

Apapun kalau dilakukan sendiri sense of belonging-nya jadi tinggi. Rasa memiliki dan kepeduliannya menjadi meningkat. Kutunggu tunasmu dari batang-batangmu.

Selengkapnya!

Pagi Yang Lancar

Hari ini untuk sebagian besar orang tua yang anaknya duduk di kelas enam SD pasti sedang meresa mules. Karena pagi ini anak-anak mereka sedang berjibaku untuk mengerjakan Ujian Nasional untuk kelulusan SD.

Di sekitar saya banyak orang tua yang lebih was-was dibandingkan anaknya sendiri yang akan menjalani ujian kelulusan. Kita kebanyakan heran kenapa justru orang tuanya yang was-was? Sementara anaknya sendiri tidak? Apakah anak-anak sekarang tidak merasa bertanggung jawab atas nasipnya sendiri? Ataukah kesadaran mereka untuk itu untuk usia di tingkat SD ini kurang?

Apapun alasannya, orang tua mesti tetap menyadari hal ini jauh-jauh hari supaya tidak terlambat. Dengan orang tua yang dua-duanya bekerja seringkali agak sedikit mengabaikan perhatian kepada anak. Waktu dan tenaganya seolah sudah terkuras habis untuk bekerja sehingga ruang untuk anak menjadi sangat sedikit bahkan sering kali hilang.

Tetapi dengan adanya pagi ini saya jadi diingatkan, karena jalanan pagi ini relatif lancar. Ini dampak adanya ujian anak SD dan liburnya anak-anak diluar klas enam. Dampak ini sangat bisa dirasakan khususnya Jakarta tidak menjadi macet. Dan tentunya kebanyakan orang tua terutama ibu/mama yang punya anak SD klas 6 akan mengambil cuti untuk mendampingi anaknya belajar.

Dengan moment seperti ini bisa menjadi cara untuk mendekatkan anak dan orang tua dan memberikan perhatian penuh untuk masa depan anak-anaknya.

Selengkapnya!

It Doesn't Happen Overnight

Tidak ada sesuatu yang muncul 'mak bedunduk' segala sesuatunya mesti melalui proses. Proses yang dilalui bisa panjang bisa pendek.

Kadang kita melihat ada sesorang yang ingin mendapatkan sesuatu dimana orang itu baru berujar pada saat itu dan tidak lama kemudian apa yang diinginkan terkabul.

Apakah kita menyebutnya 'It Happen Overnight'. Bisa jadi tidak, karena kita tidak tahu apakah orang itu sebelumnya sudah melalui proses yang panjang untuk menggapainya dan kebetulan orang itu baru berujar di depan mata kita.

Selengkapnya!

Minggu, 02 Mei 2010

Manual Ke Matic

Mendengarnya saja saya sudah sakit perut he he he. Karena banyangan saya untuk memulai sesuatu yang belum pernah adalah hal yang sulit. Mungkin dengan adanya pandangan itu makanya sejak awal saya agak-agak ngeper jika harus bawa kendaraan MATIC.

Tapi karena terpaksa oleh keadaan eeehhh ternyata bisa juga ya. Apa yang awalnya terbayang sulit setelah dijalani ternyata mudah koq dan tidak seruet yang dibayangkan.

Banyak mitos mengenai kendaraan MATIC, kalau MATIC itu boros, kalau MATIC itu mahal perawatan, kalau MATIC itu susah, kalau MATIC itu ngga punya tarikan, dll. Kayaknya yang sebagian dianggap mitos bisa jadi memang benar adanya, sebagai contoh MATIC mahal diperawatan adalah akan lebih cepatnya ganti kampas REM, karena peran kopling yang saya rasakan saat ini digantikan oleh REM dan memang jadi lebih banyak nge-rem jika dibanding dengan manual. Kalau manual masih bisa jarang nge-rem karena bisa memanfaatkan kopling sebagai fasilitas nge-rem walau tidak disarankan.

Dari kejadian diatas saya mendapatkan pelajaran yang berharga yaitu jika kita hanya membayangkan sesuatu dan tidak berani mencoba maka yang terbayang hanya sulitnya saja. Tapi segala sesuatu jika mulai dilakukan maka belum tentu hal yang kita bayangkan sulit adalah sulit beneran.

Selengkapnya!

Kamis, 22 April 2010

Menimba Ilmu di Sumur Kehidupan

Menimba ilmu dari kata menimba dan ilmu. Dalam bahasa jawa menimba adalah mengambil air dari sumur. Berarti menimba ilmu adalah mengambil ilmu dari sumur kehidupan.

Wow seberapa dalam sumur kehidupan? Seberapa banyak air ilmu dalam kehidupan? Apakah sumur kehidupanku sudah kering? Keringnya sumur kehidupan itu hanya pandangan-ku atau pandangan orang lain juga?

Kenapa orang lain bisa menimba ilmu dalam sumur kehidupan dan mendapatkan banyak hasil? Sementara kenapa saya tidak? Padalah sumur kehidupannya sama? Apa aku salah sudut dalam menentukan sumur yang akan aku timba? Kenapa mereka bisa tepat dan mendapatkan banyak? Apa dan bagaimana caranya mereka bisa menimba banyak sementara saya tidak? Apakah ember untuk meimbanya beda? Apakah punya mereka lebih besar dari emberku? Apakah dia lebih kuat menimbanya sehingga banyak yang dihasilkan dari pada aku?

Air ilmu sumur kehidupan sungguh tak terbatas, bagaimana aku bisa menjaringnya seperti orang lain lakukan itu juga. Dari mana saya harus memulai? Apakah sebenarnya mereka juga memulai dari hal yang sama dengan saya? Apakah mereka lebih bisa memaknai hasil timbaannya sehingga hasilnya optimal?

Selengkapnya!

Kejutan

Kejutan! Setiap orang pastinya pernah mendapatkan kejutan. Entah kejutan dalam hal menyenangkan atau menyesakan, entah kejutannya dalam hal kecil atau besar.

Kejutan yang menyenangkan terkadang sering membuat kita tidak bisa berkata-kata banyak karena saking gembiranya. Contohnya apa ya? Contohnya mendapat undian Mobil dari bank dimana tempat mereka menyimpan uang. Wah sudah sangat bisa dibanyangkan kalau mendapatkan akan sangat gembira mendapat kabar seperti itu. Dan secara reflek akan berandai-andai kalau mobil itu sudah aku terima, aku akan ajak seluruh keluarga untuk tamasya. Atau akan ajak orang tua keliling kota, dan lain-lain.

Kebahagian seperti itu biasanya datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Walau kadang kita sebelumnya berharap banyak tapi harapannya barangkali tidak sampai 1% jika dilihat dari perbandingan peserta yang lain. Sehingga harapan yang tipis itu suka mengabaikan angan-angan untuk menang undaian tersebut.

Yang menjadi pertanyaannya, kenapa kejutan-kejutan tersebut sangat jarang terjadi? Apakah kejutan-kejutan tersebut bisa dipersering? Apakah kejutan-kejutan tersebut bisa dirumuskan formulanya? Sehingga kita bisa prediksi bahwa kita akan mendapatkan kejutan pada kurun waktu tertentu? Apakah probabilitasnya bisa kita persempit dan segala perhitungan yang njlimet?

Kejutan kapan kamu datang pada-ku?

Selengkapnya!

Milestone Kehidupan

Pernahkah kita membuat milestone dalam kehidupan kita? Pertanyaan ini sebenarnya bermula saat salah seorang teman saya mengatakan bahwa hingga saat ini saya tidak memeliki milestone dalam kehidupan saya, begitu katanya. Maksudnya saya tidak memiliki tujuan yang jelas dalam jangka panjang begitu imbuhnya.

Kalau disimak barangkali banyak diantara kita yang dengan sadar memiliki milestone tersebut. Milestone tidak ubahnya adalah tujuan-tujuan jangka menengah sebelum mencapai tujuan jangka panjang yang akan dicapai.

Sebagai ilustrasinya, saya mempunyai tujuan untuk pergi ke Surabaya. Jakarta - Surabaya kita asumsikan mempunyai jarak 1.000Km. Untuk pergi ke Surbaya tentunya perlu adanya persiapan-persiapan. Persiapan-persiapan inilah yang bisa kita sebut sebagai milestone menuju ke Surabaya. Atau dengan bahasa lain adalah tujuan-tujuan menengah yang perlu kita capai sebelum akhirnya kita sampai ke Surabaya.

Sebagai contohnya untuk menuju ke Surabaya dengan mengendarai mobil diperlukan kurang lebih 20Jam. Dengan jarak tempuh yang lama itu perlu ditentukan tempat-tempat istirahat. Tempat istirahat bisa kita ibaratkan sebagai tujuan jangkah menengahnya. Tempat istirahat tentukan setelah rata-rata 4jam perlanaan perlu dilakukan istirahat dengan asumsi jalan nonstop 20jam kita memerlukan 5 kali istirahat dan setiap istirhata kita lakukan selama 1 jam. Jadi total menuju Surabaya memerlukan waktu 25Jam termasuk dengan istirahatnya.

Tujuan jangka menengahnya berarti bisa kita bagi menjadi 5 tempat istirahat, katakanlah Cirebon, Semarang, Kudus, Tuban, Mojokerto. Tempat-tempat itulah yang harus kita capai dan sebagai tujuan jangka menengah sebelum akhirnya kita sampai di Surabaya sebagai tujuan jangka panjangnya.

Contoh di atas kita gunakan sebagai ilsutrasi menentukan tujuan yang konkrit. Nah bagaimana dengan tujuan hidup kita? apakah kita bisa buat dengan model ilustrasi di atas? Apa tujuan jangka panjang kita? apa tujuan-tujuan jangka menengah kita sebelum akhirnya mencapai tujuan jangka panjangnya? Apakah kemudian kita bisa buat milestonenya?

Setelah kita buat milestonenya dalam perencanaan pencapai tujuan jangka panjang kita, tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan menuju jangka menengahnyapun sudah tersandung kendala. Apakah kita juga sudah mempersiapkan segala skenario jika diperjalannya ada resiko dan kendala menghadang?

Hal diatas bisa dijadikan percobaan kecil jika ingin mencapai sesuatu dengan membuat milestone. Tapi ada juga lho yang tidak setuju dengan hal tersebut diatas. Mereka men-chalange tidak perlu dengan perencanaan-perencanaan juga bisa koq, mengalir saja seperti air dalam kehidupan ini. Segala sesuatunya akan terjadi dengan sendirinya. Khan sudah ada yang mengatur.

Kurang lebih biasanya chalange yang diberikan seperti itu. Tetapi saya sendiri punya pandangan jika kita merencanakan sesuatu dan ingin mencapai sesuatu hal tersebut, begitu bangun tidur dipagi hari kita sudah tahu apa yang akan kita kerjakan. Jika tidak punya rencana apapun kita sering meresa enggan memulai suatu hari dan ujungnya tidak bersemangat dan malas.

Selengkapnya!

Selasa, 20 April 2010

Krisis Air

Apa ya iya kita yang tinggal di Indonesia ini sudah mulai krisis air? Untuk sebagian tempat barangkali benar tapi untuk beberapa tempat yang lain sepertinya air masih banyak berlimpah.

Kayak Jakarta ini berupa juta liter ya dalam sehari air dikunsumsi oleh warganya yang hampir mencapai 25Jt penduduk Jakarta? Pastinya ber-liter-liter. Itu baru untuk konsumsi belum untuk keperluan yang lain seperti untuk mandi, mencuci piring & baju, mencuci kendaraan dan masih banyak kebutuhan yang lain.

Saat ini sih memang sudah mulai terasa untuk sebagian rumah tangga mulai membeli air untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari dan terutama untuk air minum. Berarti memang sudah mulai krisis donk? Kalau air menjadi langka di Jakarta ini terus seperti apa ya jadinya? Untuk kebutuhan masak dan minum susah katakanlah? wah jadi repot juga kayaknya.

Apa yang mesti dilakukan supaya air terus tersedia, sementara Jakarta setiap jengkal tanahnya sudah disesaki oleh gedung-gedung perkantoran dan bahkan sudah mulai merambat kepinggiran juga. Belum lagi jumlah perumahan-perumahan baik besar maupun kecil banyak sakelai bermunculan setiap bulannya.

Lahan-lahan yang sudah mulai tertutup dengan beton-beton, gimana akan ada tampungan air ditanah kalau jadi nya seperti itu. Berarti air akan cepat mengalir ketempat-tempat yang lebih rendah dan akan menjadi berkurang meresap ke dalam tanah. Apa ya dampaknya? ada yang pernah membuat penelitian bahwa permukaan tanah dibeberapa tempat dijakarta mulai turun. Hal ini disebabkan oleh kandungan air yang ada didalam tanah mulai berkurang dan menyebabkan tanahnya mulai melesek kedalam dan mengakibatkan permukaan tanah jadi turun. Ngeri juga kalau sudah seperti itu.

Belum lagi di tunjang dengan iklim serta cuaca yang mulai dirasakan tidak menentu. Baik hujan maupun panas sudah sangat susah diprediksi.

Selengkapnya!

Susah Mengingat

Selamat pagi blog-ku he he he, sudah hampir 3 bulan aku tidak nulisin blog-ku ini. Kadang sudah ku buka blognya tapi ngga punya kekuatan untuk klik 'Entri baru' atau kalau tidak ya ke susul dengan kegiatan yang lain. Ya sudah akhirnya blognya buat kalahan.

Banyak yang terjadi dalam 3 bulan terakhir ini, karena banyak hingga malah lupa apa saja yang terjadi selama 3 bulan tersebut.

Kelupaan memang bisa menjadi penyakit bagi usia yang terus bertambah. Dengan bertambahnya usia kadang daya ingat sudah sangat jarang di pakai lagi. Alhasil sedikit-sedikit sudah lupa. Atau jangan-jangan terlalu focus hanya pada satu atau dua hal saja sehingga sesuatu yang sepele jadi tidak diingat lagi.

Beberapa kali kalau saya sadari untuk mengingat orang yang baru dikenal saja sudah lupa. Padahal hanya beberapa menit kemudian lho, koq bisa begitu ya? Kayaknya hal ini bisa menjangkiti banyak orang dan banyak teman. Jika diperhatiin, begitu ada beberapa orang yang kita jumpain dan mengulurkan tangan untuk diajak kenalan, eeeh di tinggal ngomong sama yang lain saja sudah lupa lagi siapa tuh tadi namanya?

Parah banget ya, padahal banyak cara untuk memudahkan untuk menghafal, mulai dari sistem cantol atau sistem tumpuk atau apapun yang lainnya. Tapi kalau cara-cara itu jarang dipraktekan ya ujung-ujungnya tetap saja ngga banyak fungsinya.

Selengkapnya!

Rabu, 20 Januari 2010

Selamat Pagi Jakarta

Pagi ini aku bangun pagi tanpa banyak yang berubah dari waktu ke waktu. Ya hanya bangun pagi dan segera melakukan seperti apa yang biasa kulakukan.

Tetapi tatkala pada saat bangun pagi dan segera menyadari kalau ternyata udara pagi yang dingin masih bisa aku hirup, wowww ini yang luar biasa.

Hampir dibilang jarang sekali aku menyadari kalau kenikmatan yang luar biasa masih bisa aku lakukan. Aku masih menikmati udara pagi dengan gratis dan dapat menghirupnya dengan bebas. Syukur saya ucapkan pada-Nya.

Apalagi begitu beranjak dari tempat tidur, kaki, tangan dan segenap tubuh ini masih bisa dimanfaatkan dengan sepenuhnya bahagia rasanya, syukur lagi ku panjatkan pada-Nya.

Ketika pagi ini aku mendapati anak-anak juga bangun dan bergegas siap-siap untuk bersekolah, aku mendekatinya dan mengajaknya bercanda, syukur aku panjatkan pada-NYA.

Semoga aku bisa senantiasa mendapati dan menikmatinya serta mensyukurinya.

Selengkapnya!

Minggu, 10 Januari 2010

Kalimat Inpirasi Pagi Ini

"Jenius dipengaruhi satu persen ilham,
dan sembilan puluh sembilan persen keringat"

Selengkapnya!

Senin, 04 Januari 2010

Selamat Datang 2010

Selamat tinggal 2009 dan selamat datang 2010.

Apa yang telah dilakukan tahun 2009 adalah history, dan tahun 2010 adalah mistery. Apapun keadaannya satu menit kedepan pun saya tidak tahu.

Banyak rencana-rencana dibuat untuk menyongsong tahun 2010 tetapi semua itu rencana apa saja yang akan terjadi akupun tidak akan pernah tahu.

Apakah saya dapat melakukan dan merealisasikan rencana-rencana ke depan? itu butuh semangat yang tinggi dan niat yang besar pula. Hasilnya pun saya tidak akan pernah tahu.

Itulah saya sebagai manusia yang diciptakan oleh-Nya, hanya bisa membuat proposal dan permohonan untuk dapat melakukan yang kita inginkan.

Itupun kadang kita bisa salah mengambil pandangan tersebut. Karena yang di Maha Di Atas hanya akan memberikan yang Beliau inginkan.

Manusia punya keinginan Tuhan yang menentukan. Itu barangkali kenapa orang tetap bertahan hidup agar terus menerus punya harapan dan keinginan.

Selengkapnya!