Jam pulang kantor nich, wah segera cabut saja supaya segera sampai rumah. Itu sih yang ada di benak-ku begitu melihat jam sudah kira-kira 5.30 sore. Aku buru-buru ngacir turun menuju parkiran. Eee nyampai di loby kantor masih banyak orang ada disana dan ketemu beberapa teman yang ikut masih ngobrol di loby. Lho belum pulang tho, "belum" jawab temen-ku itu. "Lihat tuh ke jalan keluar kantor masih macet berat" katanya. Setelah ikut-ikutan lihat keluar dan melengok nglihat jalan keluar dari parkiran kendaraan, ternyata sudah banyak sekali kendaraan yang ngantri untuk keluar menuju jalan raya.
Weeee lha macetnya koq ngga ketulungan ya. Ini apa karena hujan kenceng tadi ya? Memang sampai sore menjelang malam itu hujan masih rintik-rintik. Dan, hujannya sendiri sudah mulai siang hari. Dari lantai 3 gedung tempat-ku kelihatan sih kalau tadi siang hujannya memang sangat lebat bahkan mendungnya pun gelap sekali.
Ya kalau dah gitu hingga malem biasanya berdampak macet. Macetnya timbul karena jalannya licin orang ngga bisa kenceng, atau ada beberapa jalan yang tergenang air sehingga kendaraan pada menghindarnya dan pelan-pelan atau bisa jadi jalan yang rusak dan berlubang-lubang dan tidak akan kelihatan kalau kena hujan dan terpaksa kendaraan harus pelan, atau ada phon tumbang, atau lampu "bang jo-nya yang mati". Kalau sudah gitu pasrah saja.
Begitu ada satu jalan yang macet biasanya juga berdampak pada jalan lain juga macet, kenapa gitu ya? apa karena antara jalan satu dan lainnya nyambung hingga punya dampak kayak gitu ya? aku sih mikirnya gitu saja.
Kembali dalam suasana kemacetan ya harus dinikmati walau kaki dah mulai pegel-pegel, sampai penyiar radio sudah berganti 3 kali, eee ternyata masih saja hidupnya dijalan. Kapan yo Jakarta bebas macet??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar