Minggu, 11 November 2007

Belajar Tak Kenal Tempat



Sekarang internat atau dunia maya sudah mulai gampang diakses sampai ke pelosok kota kecil bahkan ke pedesaan. Tapi penggunannya sendiri belum terlalu banyak, karena selain masih relatif mahal, infrastruktur untuk mengaksesnya masih terbilang lambat.

Tapi bisa diprediksi kalau dari tahun-ketahun hambatan masalah data akses akan semakin berkurang dengan semakin canggihnya tehnologi dan tentunya akan semakin murahnya perangkat yang di butuhkan.

Setidaknya di setiap instansi pendidikan yang relatif besar di tanah nusantara sudah dilengkapi dengan fasilitas ini, begitu pula untuk perusahaan-perausahaan yang ada di ibukota negara maupun propinsi, akses internet bukan menjadi barang aneh lagi. Selain itu sekarang sudah banyak operator telepon baik GSM, CDMA, 3G ataupun fix phone banyak menawarkan fasilitas akses internet. Ditunjang dengan banyak pula warung-warung internet bermunculan.
Pada intinya akses internet cenderung lebih mudah dan gampang.

Kegunaan dari internet tentunya sangat banyak sekali terutama dalam hal menyajikan informasi, dan informasi yang tersedia bisa dari mulai yang paling bagus di dunia sampai ke yang paling jelek di dunia. Informasi yang gampang di akses ini tentunya bisa memperkaya kemampuan dan pengalaman bagi yang mengaksesnya. Masalah politik, sosial, pendidikan sampai masalah kriminal dari setiap belahan dunia bisa diakses dengan cepat bahkan dalam hitungan menit atau detik.

Aku hanya terbanyang bagaimana kalau dunia pendidikan bisa mengoptimalkan fasilitas ini untuk proses belajar mengajar di setiap institusi pendidikan. Tentunya akan membuat mudah untuk dosen dan mahasiswa dalam mendapatkan ilmunya. Dengan menggunakan fasilitas intranet di kampus, dosen dapat melakukan upload bahan kuliah yang akan disampaikan jauh-jauh hari dan mahasiswa dapat membaca dan mendownload bahan kuliah dan tugas-tugasnya. Sehingga pertemuan dengan dosen dan mahasiswa akan menjadi efektif dan efisien karena bahan sudah di pelajari lebih dulu sebelum tatap muka dengan dosen.

Dari situ dosen akan dipacu untuk nambah materi kuliah sementara mahasiswa bisa mendapatkan lebih banyak materi kuliah atau ilmu. Atau waktu tatap muka bisa digunakan membahas hal lain yang bisa memperkaya pengetahuan atau diskusi.

Dalam edisi majalah SWA bulan Oktober dibahas tentang e-Learning, yang salah satunya memanfaatkan internet atau intranet dan software pendidikan. Tentunya hal tersebut akan banyak membawa dampak kemajuan yang sangat pesat.

Yang terbanyang dalam benak ini, masih banyak orang yang kurang mampu tidak dapat mengenyam pendidikan atau kalau bisa dibilang ada pula yang pas-pasan masuk kuliah tapi setelah kuliah berat di ongkos untuk beli buku-buku dari kuliah. Dengan adanya e-learning mungkin akan banyak membantu, misalnya kampus memberi gratis fasilitas internet dan dapat dimanfaatkan untuk hal tersebut. Jadi mahasiswa-pun dapat belajar kapan saja atau dimana saja asal ada akses internet.

Tidak ada komentar: