Kamis, 28 Februari 2008

Semangat Kerja Menggebu

'COMMITMENT
If You Don't Invest Very Much, Then Defeat Doesn't Hurt Very Much, And Winning Is Not Very Exciting.' -Dick Vermeil-

Hari gini masih ada yang punya semangat kerja yang menggebu. Ck ck ck luar biasa. Ternyata masih banyak di luar sana orang-orang yang masih punya semangat yang menggebu dalam bekerja. Ada yang bersemangat bekerja saja tanpa tahu tujuan mereka sebetulnya apa. Dan, ada pula yang bersemangat karena ingin mencapai suatu tujuan yang mereka idam-idamkan.

Setiap hari dalam perjalan ke kantor saya paling suka mendengarkan radio SMART FM di 95.9. Radio ini menurut saya sangat membakar dan penuh dengan para pembicara yang punya semangat membangun yang luar biasa. Antara jam 7.00 sd jam 8.00 pagi mulai Senin sampai dengan hari Jumat, ada pak Andrie Wongso, ada pak James Gwee, ada pak Martin, ada pak FX Hadi, ada pak Jansen Sinamo, dan lain-lain.

Terasa sekali mereka mempunyai antusias yang tinggi memberi pencerahan bagi para pendengarnya setiap pagi. Bagaimana mereka bisa mengisi acara tersebut dengan jam sepagi itu. Berarti mereka punya semangat untuk bangun pagi dan berangkat lebih pagi dari itu. Dan tentunya mereka selalu fresh dalam menyiapkan setiap bahan yang akan di omongkan. Betul-betul luar biasa menurut saya. Dan, saya termasuk pendengar setia dan mengucapkan terima kasih karenannya.

Banyak hal telah saya terima dari mendengarkan radio tersebut, apalagi pagi sebelum masuk di tempat kerja sudah disuntik dengan jamu pencerahan. Sampai di kantor menjadi lebih bersemangat lagi.

Bagaimana dengan yang lainnya untuk menjaga ritme bekerja agar tetap bersemangat? Adakah cara lain yang lebih ampuh dari itu? Tentu sekali dan saya teramat yakin pasti banyak diantara kita yang punya semangat lebih hebat lagi.

Dalam obrolan istirahat di kantor, pernah saya tanya ke teman 'Apa ya nafsu Thomas Alpha Edison itu?' Kenapa dia bisa punya keyakinan yang begitu kuat untuk menciptakan bola lampu? Dengan banyak sekali percobaan dan baru ke sekian kali dia berhasil untuk mewujudkannya? Bagaimana dia bisa bertahan pada komitmen untuk mewujudkan sesuatu yang diidam-idamkan hingga tujuan tersebut bisa tercapai?
Memang tidak banyak orang seperti Thomas Alpha Edison. Tapi, kenyataannya ada.

Bagaimana dengan pribadi-pribadi yang sering loyo termasuk saya? Kadang gairah itu lenyap begitu saja? Kadang tujuan yang pernah dicanangkan kandas begitu saja?

Harus semangat! dan komit dengan tujuan yang jelas.
Salam penuh gairah.

Selengkapnya!

Senin, 25 Februari 2008

Sampah

Mendengar katanya saja kita sudah bisa terbayang sesuatu yang bau, jorok, berserakan, ada dimana-mana, plasti, busuk, sumber banjir, dan lain-lain.

Hampir setiap hari sampah di produksi dari rumah-tangga dalam komplek-komplek, kantor-kantor, pasar-pasar atau di manapun. Begitu banyak sampah setiap harinya. Sampah bisa terdiri dari sampah kering dan sampah basah. Sampah kering bisa terbagi lagi menjadi kertas, plastik, kayu dan lain sebaginya. Sampah basah bisa berupa cairan, sisa makanan, atau termasuk dengan limbah dari pabrik.

Bagaimana sampah diangkut di penampungan? Bagaimana sampah diolah? Bagamaimana sampah di daur ulang? bagaimana sampah bisa bermanfaat kembali?

Sampah yang tidak di olah dengan benar bisa menimbulkan malapetaka. Contohnya sampah plastik. Dengan banyaknya produksi plastik juga akan banyak pula sampah plastik ini. Bahkan proses leburnya menjadi tanah bisa memakan waktu hingga 300tahun. Bagaimana dengan setiap hari ada sampah plastik?. Bisa-bisa tanah di sekeliling kita tinggal bisa penuh dengan plastik.

Sampah sebagai sumber malapeta jika di buang di sembarang tempat. Selain bisa menimbulkan bau busuk onggokan sampah juga bisa menjadi sarang lalat dan nyamuk. Jika sampah-sampah di buang di selokan atau bahkan di kali-kali ini akan menjadi malapetaka yang hebat. Banjir akan terjadi disebabkan oleh banyaknya tumpukan sampah di kali. Dan, hal ini akan membuat kali menjadi tersumbat. Banjir tidak terelakan.

Bagaimana sampah di daur ulang? Dalam perjalan menuju kantor saya mendengarkan radio 99.1FM pada tanggal 26 Feb 2008. Farhan sebagai penyiar radio mewawancarai bapak Baedowy sebagai salah satu pakar dalam daur ulang sampah plastik. Menurut pak Baedowy, sampah-sampah plastik dengan jenis tertentu dapat di kelompok dan dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat. Dari plastik dengan jenis tertentu itu bisa menghasilkan benang sintetis, sapu lantai dari plastik, rafia sebagai pengikat atau barang-barang lainnya.

Pak Baedowy adalah seorang yang menjadi pelopor dalam hal pengolahan limbah plastik ini. Selain bisa menciptkan ladang usaha baru juga dapat mengurangi adanya onggokan sampah yang bisa menimbulkan banyak masalah lingkungan hidup.

Untuk mengumpulkan sampah-sampah yang diolah, pak Baedowy tentunya tidak bekerja sendirian. Dia harus mendapatkan pasokan sampah plastik ini dari pemulung. Pemulung-pemulung mengumpulkan sampah-sampah plastik dari berbagai tempat. Dari satu sisi sampah plastik dengan jenis tertentu sudah mulai susah di cari tapi dari sisi lain menyenangkan karena sampah tersebut sudah terolah menjadi barang yang bermanfaat.

Harapan akan munculnya baedowy-baedowy lain sangat tinggi. Sehingga sampah yang terolah tidak hanya pada jenis tertentu tetapi dengan varian yang sudah cukup lumayan banyak. Sehingga onggokan sampah yang ada bisa terurai menjadi barang-barang yang bermanfaat.

Begitupula dengan para pemulungnya juga dapat memanfaatkan sampah menjadi sumber penghasilan yang mencukupi.

Selengkapnya!

Minggu, 24 Februari 2008

Berawal Dari Recehan

'Recehan Kebijaksanaan', begitulah judul buku yang menggelitik saya untuk melihat dan melihat-lihat isinya dan ujungnya saya beli. Buku terbitan Obor ini dalam bentuk buku saku. Buku yang tidak terlalu besar seperti pada umunya.

Isi dari buku ini menceritakan tentang pergulatan seorang Adrianus Pristiono yang sedang mencari Sang Sumber. Dia mendapatkan ide untuk menulis ini dari hasil meditasinya yang telah dilakukan beberapa tahun. Dikumpulkannya ide-ide 'recenahan' begitu si penulis menyebutnya dan di rangkumlah menjadi sebuah buku

Niatan si penulis untuk menulis buku ini agar dapat di manfaat sebagai pendamping pada saat meditasi oleh siapa saja. Dalam bukunya di sampaikan dalam bentuk melankolis, kadang dalam bentuk yang tegas dan kadang dalam bentuk protes.

Isi dari buku ini berupa hasil dari permenungan yang barangkali juga sering dilakukan oleh banyak orang termasuk saya.

Contoh-contohnya tentang kenapa saya hidup di bumi, apa kontribusi kita terhadap bumi. Selain itu juga tentang cinta, tentang intensitasnya, dan lain-lain.

Berikut cuplikan isi buku yang saya ambil dari halaman 12.

TENGADAH

Selama ini,
mungkin aku kurang tengadah.
Masih terlalu sibuk
dengan kesulitan-kesulitanku sendiri,
dengan kelamahan-kelemahanku sendiri.

Aku hampir lupa
bahwa sejak kecil aku diajari untuk
tengadah,
untuk berharap
boleh andil dalam tugas mulia.

Mungkin agak sulit bagiku
jika harus membangun dunia
mulai dari diriku sendiri - seperti kata orang bijak -

Aku akan memulainya dengan tengadah dan bertanya kepada-Mu, "Apa yang harus kukerjakan?"

Selengkapnya!

Geliat Calon Penulis Baru

'DISCIPLINE
The Discipline Of Writing Something Down Is The First Step Towards Making It Happen.' - Lee Lacocca -

Menulis, hampir semua orang sepertinya bisa melakukan hal tersebut. Tetapi kebanyak dari yang ingin menulis sering terbelenggu dengan mitos-mitos yang tidak benar. Dari hasil mengikuti workshop writing skill yang di adakan oleh Sekolah Penulis Pembelajar saya mendapatkan banyak hal. Setidaknya saya mendapatkan adanya 'geliat' dari peserta workshop.

Para peserta sepertinya sudah sangat berkeinginan untuk membuat tulisan. Bahkan, dari mereka sudah ada yang memulai membuat buku walaupun sudah hampir dua tahun belum jadi juga. Tapi, dari semangatnya ada semacam keinginan yang kuat dari peserta tersebut untuk mewujudkan keinginannya. Contoh, bapak Eddy salah satu dari peserta workshop tersebut ingin membuat tulisan berkaitan antara budaya China (I Ching) dan Islam. Beliau berkeyakinan kalau pengetahuannya tersebut dapat dituliskan dalam sebuah buku yang dapat di sharing-kan ke kalayak umum.

Apa yang dilakukan oleh pak Eddy adalah salah satu contohnya. Contoh yang lain, perserta dengan nama pak Sunarso telah mempunyai pengalaman menulis di tingkat corporate tempatnya bekerja. Pak Sunarso yang juga pegawai salah satu bank swasta ini punya obsesi untuk membuat tulisan yang dapat di muat di media masa. Sudah beberapa kali beliau mengirimkan artikelnya tetapi di tolak.

Begitu pula dengan bu Enggar, salah satu peserta lain yang juga memiliki obsesi untuk bisa membuat tulisan. Bu Enggar yang ibu rumah tangga ini ingin sekali menuangkan pengetahuannya mengenai hukum udara ke dalam bentuk tulisan. Lulusan Master dari Belanda ini ingin mengisi waktu luangnya sambil menulis. Hal tersebut karena dorongan dari orang tuanya yang dosen. Menurut orang tuanya kegiatan menulis merupakan kegiatan yang sangat penting dan bahkan dapat juga sebagai mata pencaharian. Masih kata Enggar, 'Dengan bisa menulis kita tidak takut untuk tidak bisa makan'.

Lain halnya dengan pak Suyanto, beliau sekarang sudah pensiun. Meski sudah pensiun, bapak dari dua anak yang sudah mentas semua ini masih punya cita-cita dan harapan yang mulia untuk menulis buku. Pengalaman beliau pada saat masih aktif bekerja ingin dituangkan dalam bentuk buku. Mantan senior trainer di perusahaan retail modern pertama di Indonesia ini menulis tentang Customer satisfaction. Permasalahan ini menggelitik bapak yang enerjik untuk segera mewujudkan cita-cita mulianya. Selain mengikuti workshop writing skill, beliau juga rela mengelaurkan koceknya untuk mencari buku sebagai referensi atau literatur tambahan.

Saya melihat sendiri bagaimana antusias mereka untuk bisa mewujudkan cita-citanya. Antusias yang harus tetap dipelihara supaya harapan-harapan yang mulia ini bisa terwujud segera. Bagaimana dengan saya sendiri ya? he he he (mari kita tanya pada blog ini ....)

Selengkapnya!

Oleh-oleh Dari SPP

SPP - Sekolah penulis pembelajar, pada batch ke VIII saya bergabung untuk mengikuti program 'Writing SKill'. Program ini di peruntukan bagi mereka yang ingin menulis tetapi masih terbentur oleh hambatan-hambatan. Hambatan yang utama adalah rasa takut untuk menulis dan enggan untuk memulai. Ada rasa was-was dan merasa tidak punya ide juga menjadi penyebab yang sering muncul. Sehingga, niat untuk memulai menulispun menjadi kandas.

Pengajar pada workshop ini adalah orang-orang yang telah punya latar belakang di jurnalistik dan penerbitan buku. Apa yang di peroleh dari workshop ini menjadi langsung mengena. Karena, para pengajar langsung menunjukan tip dan trik dari pengalaman yang mereka peroleh selama ini.

Para pengajar di SPP memang top banget. Mereka diantaranya ada bung Edy Zaqeus, bung Her Suharyanto, bung Rab A Broto, bung Agoeng Widyatmoko.

Sari dari pelatihan yang telah saya ikuti ini terdiri dari empat hal :
1. Munculkan ide atau gagasan apa yang akan di tulis.
2. Tulis apa saja dari yang telah terpikir tanpa harus menghiraukan kesalahan dan keraguan yang timbul ditengah jalan.
3. Edit apa yang telah di tulis.
4. Publikasikan karya tulisan yang telah di buat.

Selengkapnya!

Selasa, 19 Februari 2008

Soichiro Honda 'Lihat Gagal-Ku'

Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Selengkapnya!

Minggu, 10 Februari 2008

Regulasi Tower (BTS) Bersama

Kebijakan penggunaan menara/BTS ( Base transceiver Station) bersama akan resmi keluar bulan Februari 2008. Dengan keluarnya aturan ini maka setiap operator tidak di izinkan lagi membangun BTS milik mereka sendiri. Sementara bagi BTS yang sudah beroperasi sendiri harus di sharing dengan operator lain. "Jadi operator lama tidak boleh mblok penggunaan menaranya untuk operator baru" kata juru bicara Depkominfo Gatot S Dewa Broto.
(sumber info Kontan 9 Feb 2008)

Selengkapnya!

Senin, 04 Februari 2008

Tarif Interkoneksi Turun

Berdasarkan berita dari Koran Kontan, diberitakan kalau tarif interkoneksi turun. Penurunan ini berlaku paling lambat sampai dengan Bulan April 2008 yang harus sudah di-implementasikan ke semua operator telekomunikasi. Disampaikan pula bahwa penurunan tersebut hanya berlaku untuk operator telepon seluler dan untuk operator kondisinya berlaku sebaliknya yaitu mengalami kenaikan. Rata-rata penurunan interkoneksi pada tarif seluler berkisar 40% sd 30%.

Berikut tarif yang melakukan penurunan :

Percakapan Lokal dari :
- Operator seluler ke telpon rumah, operator seluler lain dan satelit di patok Rp 261,-/menit yang sebelumnya antara Rp 361,-/menit sd Rp 574,-/menit

Percakapan SLJJ dari :
- Operator seluler ke telpon rumah menjadi Rp 380,-/menit yang sebelumnya Rp 471,-/menit
- Operator seluler ke operator seluler lain menjadi Rp 492,-/menit yang seblumnya Rp 622,-/menit.

Berikut tarif yang melakukan kenaikan :

Percakapan Lokal dari :
- Telpon rumah & CDMA ke operator seluler di patok Rp 203,-/menit yang sebelumnya Rp 152,-/menit

Percakapan SLJJ dari :
- Telpon rumah ke operator seluler menjadi Rp 626,-/menit yang sebelumnya Rp 564,-/menit

Selengkapnya!