Selasa, 22 Juli 2008

Mengetahui Asuransi Kesehatan

Ada sedikit pengalaman mengenai klaim ke asuransi kesehatan. Kebetulan kakak saya baru saja sakit dan untuk biaya kesehatannya di cover dengan asuransi.

Dengan punya asuransi kesehatan barangkali kita sedikit merasa tenang. Karena dengan punya asuransi kesehatan ini biaya untuk perawatan ataupun obat jalan dapat di claim ke pihak asuransi.

Tetapi perlu harus ada kehati-hatian untuk menentukan asuransi yang dipilih dan harus diketahui benar klausul-klausul yang ada didalam perjanjian asuransi tersebut. Hal ini penting mengingat banyak orang investasi kesehatan di asuransi tetapi tidak begitu paham detail tentang perjanjian yang ada didalamnya.

Setidaknya dari kejadian itu saya bisa mengambil beberapa pelajaran tentang pembiayaan asuransi terhadap claim yang kita ajukan. Kejadiannya sebagai berikut : kakak saya sakit dan dirawat di rumah sakit selama 4 hari. 2 hari diantaranya di ruang ICU dan 2 hari berikutnya di ruang rawat inap. Biaya dari empat hari tersebut menghabiskan hingga Rp 25 jt. Dan ternyata yang ditanggung oleh asuransi tidak sampai 50%nya yaitu hanya Rp 10Jt an dan sisanya Rp 15Jt harus dibayar sendiri atau oleh pihak keluarga.

Pelajaran yang diambil dari situ ternyata dalam perjanjian asuransi tersebut disebutkan biaya yang di tanggung hanya meliputi biaya kamar ICU, kamar inap, biaya perawatan dan kunjungan dokter. Selain biaya perawatan, nilai plafon yang di tentukan dihitung berdasarkan hari. Misalkan berapa lama di rawat di kamar ICU dan berapa plafon asuransi yang ditanggung di hitung per hari dengan plafon tertentu. Begitu pula untuk yang lain. Dan kekurangan dari plafon menjadi tanggung jawab pasien.

Begitu pula untuk biaya perawatan, yang di maksud biaya perawatan adalah biaya diluar biaya kamar dan kunjungan dokter termasuk di dalamnya adalah obat-obatan atau tindakan-tindakan diluar kegiatan operasi semuanya di masukan sebagai kelompok biaya perawatan. Dan biaya perawatan di sini pun di batasi dengan plafon maximal dalam sekali masuk rumah sakit dengan plafon tertentu. Dan selebihnya menjadi tanggung jawab pasien atau keluarga. Padahal dalam tindakan perawatan banyak sekali obat-obat mahal yang di konsumsi dan hal ini menjadi biaya bisa membengkak.

Hal yang penting dan perlu dicermati dari kejadian seperti ini keluarga atau pasien harus paham benar dengan batasan-batasan tersebut. Hal ini untuk menghindari biaya tinggi yang barangkali mestinya bisa saja tidak perlu terjadi.

Asuransi tetap perlu tetapi kehati-hatian sangat lebih diperlukan.

Tidak ada komentar: