Kamis, 12 Maret 2009

Penjual dan Pembeli Sejajar

Kalau dulu sepertinya antara penjual dan pembeli dengan posisi yang vertical atau tegak, tapi kian kesini sekarang sudah semakin condong dan cenderung mendatar.

Membaca majalah SWA terbitan awal bulan Maret 2009 yang mengupas Business Horizontal maka keyakinan akan kejadian diatas semakin nampak.

Dimana antara penjual dan pembeli sekarang sudah cenderung sejajar atau flat atau horizontal.


Dulu sering menyebutkan kalau pelanggan itu adalah raja tetapi akhir-akhir ini jargon itu sudah tidak biasa di dengar lagi. "Gimana mau di sebut raja kalau pelanggan itu tidak membawa profit tapi hanya minta discount melulu, bisa-bisa penjual tidak untung malah buntung" begitu kurang lebih nara sumber dari praktisi penjualan mengatakan pada saat talk show pada salah satu radio.

Gejala bisnis yang datar yang mensejajarkan antara penjual dan pembeli ini sekarang banyak di tunjang dengan adanya kemajuan tehnology.

Orang-orang sering menyebutkan bahwa era sekarang ini memasuki web 2.0. Dimana kecanggihan tehnology informasi ini memberikan kemudahan antara user dan produser bisa saling berinteraksi dalam dua arah.

Contoh kecanggihan web 2.0 ini bisa dilihat dengan adanya FaceBook atau disingkat FB yang memanfaatkan tehnologi ini. FB dikembangkan sebagai sosial media yang sedang di gandrungi banyak orang. Dan tentunya didalamnya terbentuk networking atau jaringan yang sangat kental antara individu yang satu dengan yang lainnya. Bahkan tidak hanya itu karena sekarang sudah banyak yang mengatanamakan komunitas dimana orang-orang yang menjadi anggotanya bebas memberikan masukan.

Komunitas yang terbentuk di FB mulai benar-benar komunitas yang hanya sekedar FUN saja sampai suatu komunitas yang serius yang tentunya didukung oleh berbagai sumber penyandang dana.

Ambil contoh komunitas fun ini adalah komunitas yang mengatasnamakan daerah misalkan komunitas arek Malang atau komunitas anak SMA1 Kediri atau komunitas-komunitas lain.

Tapi tentunya juga ada yang namanya komunitas suatu product tertentu mulai dari otomotif sampai dengan komunitas pecinta makanan atau kuliner.

Dan komunitas-komunitas ini yang ada secara sengaja dibentuk dengan adanya satu pandangan atau persepsi atau kebutuhan yang sama. Sehingga bisa dibilang kelompok itu akan sangat loyal untuk suatu produk tertentu yang di komunitaskan itu.

Dari komunitas tersebut bisa muncul usulan-usulan kepada produsen atas keinginan konsumen untuk membuat sesuai dengan yang mereka usulkan. Dan ini oleh produsen akan ditangkap sebagai peluang karena secara jelas komunitas pelanggannya sudah ada dan tidak repot-repot lagi mengeluarkan biaya promosi di media masa.

WoM atau Word of Mouth atau disebut juga dari mulut ke mulut adalah satu metode pemasaran yang sangat jitu dan mengena. Itulah kelebihan dari suatu komunitas itu yang juga menjadi andalan jualan dengan cara mulut ke mulut ini.

Media lain yang bisa dimanfaatkan selain Web yang dua arah bisa dalam bentuk mailing list, kegiatan CRM ketemu pelanggan dan masih banyak lagi.

Dari situ ternyata pembeli juga bisa berperan tidak hanya beli produk tapi bisa mempengaruhi jenis produk yang akan dikeluarkan bahkan sampai pada level distribusinya sekalipun.

Ini adalah salah satu kemajuan jaman yang luaaar biasaaa

Tidak ada komentar: