Selasa, 11 Maret 2008

Mematahkan Rutinitas

Rutinitas sering membuat saya merasa bosan. Hal yang berhubungan dengan rutinitas ini misalnya berangkat ke kantor. Seperti saya yang tinggal di pinggir Jakarta dan kerja di tengah Jakarta menjadi masalah dalam hal rutinitas. Jalan yang dilalui juga sering yang itu itu saja. Dan sudah jelas bahwa jalan itu ya macet dan makin macet saja.

Tapi pagi ini tadi saya mencoba untuk mematahkan rutinitas ini. Saya paksakan untuk melalui jalan yang beda. Kadang untuk mematahkan rutinitas ini saya sudah merasa was-was dulu. Jangan-jangan jalan ini lebih macet, jangan-jangan saya akan semakin siang sampai di kantor, jangan-jangan nyasar deh saya dan harus mbulet-mbulet ditempat yang jelas. Pikiran-pikiran itu yang membuat saya suka terjebak dengan hal-hal yang berbau rutinitas.

Dengan mejalankan rutinitas dan tanpa ada terobosan baru ya pengalaman dan pengetahuannya ya itu-itu saja. Paling tidak kalau mau berangkat ke kantor dengan melalui jalan itu saja tanpa mau coba jalan lain. Bisa-bisa yang saya tahu memang hanya jalan itu. Dan tidak pernah akan tahu kalau jalan lainpun bisa mengantar sampai di kantor.

Berani melakukan aksi untuk mematahkan rutinitas kayaknya memang asik karena bisa menambah pengalaman dan pengetahuan. Ternyata sepanjang jalan yang saya lalui dari jalan yang baru itu saya jadi tahu sesuatu. Setidaknya tidak menjadi kuper terhadap jalan disekitar yang biasa dilalui. Atau, kalau menemukan tempat makan yang enak ya lumayan sekalian dengan wisata kuliner maksudnya.

Saya memang paling suka nyasar begitu kata istri saya. Kalau disuruh ngantar kemana dan baru lewat satu kali kalau nanti lewat ke dua kalinya masih nyasar. Ya saya bilang nyasar itu enak lho paling tidak saya jadi tahu jalan yang belum pernah saya lalui. Masih dengan nada protesnya 'Ya kan jadi sampai ke tujuannya jadi lama' memang benar sih tetapi kalau ketujuannya tidak di kejar waktu ya dinikmati saja hehehehe.

Rutinitas dalam kerjaan gimana dong? Kayaknya sama ya, tetap harus dipatahkan biar mendapatkan hal yang baru dan tidak bosan. Dengan mematahkan rutinitas berarti menciptakan sense of urgency dan hal ini akan mendobrak pula terhadap comfort zone saya. Dengan rutinitas yang berjalan lebih banyak dikendalikan oleh reflek sementara kalau ada sense of urgency maka otak dipaksa mikir dan bekerja. Ya biar ngga tumpul saja karena jarang buat mikir. Apa lagi kalau sudah dalam comfort zone biasanya malas untuk membuat sesuatu yang baru lagi atau melebarkan comfort zone yang ada. Takut! itu biasanya yang melatarbelakingi tidak mau mematahkan rutinitas. Takut salah, takut dicemooh, takut ditertawakan, takut tidak jadi populer dan takut-takut yang lain.

Patahkan rutinitas yang kecil jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali.

Tidak ada komentar: