Kamis, 13 Maret 2008

Target Karyawan Vs Target Perusahaan

Bisakah target pribadi dan target perusahaan diselaraskan? Wah la kalau dengan target perusahaan koq terlalu besar ya. Itu tadi sebenarnya untuk membuat diri tetap semangat dan tidak kendor. Paling tidak setiap individu punya yang namanya target pribadi. Dan, bisakah target pribadi itu tercapai? bagaimana mengukurnya? apa konsekuensinya kalau tidak tercapai target pribadi?


Target pribadi tidak tercapai tentunya ada alasannya. Karena bisa jadi timbul dari dalam diri pribadi atau pengaruh dari luar. Pengaruh luar ini maksudnya adalah dari tempat kerja. Katakanlah seseorang mempunyai target pribadi bahwa di usia 30 tahun harus sudah menjadi manager dengan gaji 30Juta rupiah. Dalam masa kerja juga dapat mengelola penghasilan sehingga bisa membuat peternakan uang. Sehingga bisa menghasilkan pasif income 10Juta sebulan.

Tentunya dengan target pribadi yang jelas seperti tersebut bisa memacu semangat untuk mewujudkannya. Nah, selanjutnya tinggal mencari perusahaan mana yang bisa membayar dengan gaji tersebut dan usaha sampingan apa hingga bisa dapat pasif income hingga 10juta tersebut. Atau jika sesorang tadi sudah bekerja di perusahan tertentu tinggal melihat kirir path-nya saja. Apakah memungkinkan di usia 30tahun bisa mendapatkan gaji 30juta. Jika kemungkinannya kecil untuk mendapatkannya itu dan masih berpegang pada target pribadi yang sudah ditentukan tentunya sudah tidak ada keselarasan dengan target perusahaan itu. Target perusahaan disini bisa dipersempit menjadi kemampuan perusahaan untuk memberikan gaji sesuai dengan keinginan karyawan. Ya tentunnya si karyawan harus memenuhi standard yang berlaku diperusahaan tersebut. Jika perusahaan itu sebetulnya mampu membayar yang diharapkan oleh karyawan tetapi karyawannya tidak perform itu menjadi hal lain.

Keselarasan target ini bisa saling diukur antara perusahaan dan pribadi bersangkutan. Untuk mencapai gaji yang diharapkan tentunya sesorang sudah bisa memperkirakan apakah perusahaannya mampu? Kalau perusahaannya mampu, bagaimana seseorang bisa mencapai target yang diinginkan? Apa yang bisa dilakukan untuk mengejar target pribadi ini? Apa yang harus dilakukan jika perusahaan tidak memungkinkan untuk menggaji sesuai keinginan karena memang tidak mampu? Apakah akan mencari perusahaan lain?

Yang banyak terjadi sekarang ada karyawan yang mempunyai kemampuan dan layak digaji dengan gaji yang sesuai dengan target pribadinya tetapi perusahaan melihatnya belum layak. Dampaknya buat karyawan adalah demotivasi. Tetapi kalau karyawan dinilai perusahaan belum layak tapi target pribadi tidak terpenuhi yang tinggal cabut saja dari perusahaan itu. Tetapi kalau kedua belah pihak bisa saling melihat adanya potensi dan kelayakan untuk digaji sebesar yang diharapkan karyawan itu baru ada keselarasan.

Dengan adanya keselarasan akan menimbulkan suasana kerja yang lebih kondusif. Karyawan akan berbuat yang terbaik dan begitu pula perusahaan juga akan mengapresiasi sesuai dengan harapan karyawan. Tetapi kondisi seperti ini tidak banyak. Permasalahannya bisa timbul hanya di sisi perusahaannya saja yang tidak perform atau sebaliknya karyawannya yang tidak perform.

Dimanakah posisi para individu silahkan direnungkan sendiri-sendiri? Apakah saya termasuk yang punya target pribadi atau tidak? Perusahaan yang saya tempati sesuai target saya tidak? Sudah sampai dimanakah target pribadi saya? Akankah target itu mempunyai kemungkinan tercapai? Menyadari lebih awal akan membuat persiapan lebih baik pula.

Tidak ada komentar: